SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Banyak usaha baru di Jogja beroperasi tanpa izin. Setiap minggu rata-rata 15 hingga 20 pelanggaran izin usaha disidang tindak pelanggaran ringan (tipiring).

Salah satu usaha yang belum mengantongi izin gangguan (HO) adalah usaha Tape Ketan Muntilan di jalan Abu Bakar Ali No. 82, Jogja.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Hal itu disampaikan Ketua Komisi A DPRD Kota Jogja, Chang Wendryanto dan Kepala Bidang Pelayanan Dinas Perizinan Jogja, Golkari Made Yulianto.

Menurut Chang, pihaknya mengindikasi banyak izin usaha yang beroperasi tanpa izin atau izinnya sudah kedaluwarsa. Dia mengkritik upaya Pemkot dalam menegakkan aturan izin usaha di Jogja. Salah satu usaha yang beroperasi meski belum memiliki izin, katanya, adalah Tape Ketan Muntilan.

“Kami sudah cek dan ternyata usaha itu beroperasi tapi belum memiliki izin. Pemkot kok kecolongan terus, kecolongan cukup sekali tapi kok ini berkali-kali. Pemkot harus tegas menegakkan aturan,” ujar Chang, Selasa (4/9).

Menurut Chang, Tape Ketan Muntilan diketahui tidak mengantongi izin berawal dari adanya laporan masyarakat. Pada Agustus lalu, katanya, terjadi pembakaran sampah dan pohon di depan Tape Ketan Muntilan tersebut.

Diduga pembakaran sampah tersebut untuk membuka akses jalan masuk ke tempat usaha tersebut. Kasusnya sudah disidang dan hanya didenda antara Rp30.000 hingga Rp80.000 saja.

“Setelah ditelusuri, ternyata usaha tersebut tidak dilengkapi dengan izin HO. Kalau belum dapat izin, harusnya tidak boleh beroperasi,” tegas Chang.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya