SOLOPOS.COM - Ahmad Sukina (Istimewa)

Solopos.com, SOLO –  Meningggalnya pimpinan Majlis Taffsir Alquran (MTA) Ustaz Ahmad Sukina, Kamis (225/2/2021) pagi mengejutkan banyak orang. Hal tersebut disampaikan oleh Sunarno Sekretaris Umum MTA Pusat Surakarta.

Dia menyampaikan sebelumnya tidak ada tanda-tanda pria berusia 73 tahun itu mengalami sakit. Ahmad Sukina bahkan disebut masih aktif berkegiatan di MTA.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Beliau tidak ada tanda-tanda itu gerah [sakit]. Sekalipun sebelumnya beliau gerah, dalam pengobatan, tetapi beliau tetap kegiatan aktif, lewat pemancar di MTA TV sekalipun dari rumah. Kemudian Rabu pagi kami mendapat kabar katanya gejala strok. Dan kemudian terkejut setelah itu beliau tidak sadar. Kehendak Allah beliau dipanggil ke hadapan Allah," tutur dia saat ditemui wartawan di sekitar lokasi pemakaman di Mojogedang, Karanganyar.

Baca juga: Sepak Terjang Ustaz Ahmad Sukina Pimpin MTA: Disanjung, Dihujat, hingga Dicap Sesat

Pihak keluarga yakni putra Ustaz Ahmad Sukina, Muhammad Fathin Habibullah, menuturkan pada Rabu (24/2/2021) siang sang ayah tiba-tiba hilang kesadaran.

"Terus kami antar ke rumah sakit. Ternyata di sana setelah observasi tim dokter mengatakan ada serangan stroke. Intinya seperti itu," jelas dia kepada Solopos.com, Kamis.

Jenazah pimpinan MTA itu dimakamkan di permakaman muslim di Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar pada Kamis sekitar pukul 11.00 WIB. Pelaksanaan pemakaman lebih cepat dari rencana yang tersebar luas melalui Whatsapp grup dan media sosial.

Baca juga: Ngeri! Balai Desa di Sragen Jadi Lokasi Pesta Seks Threesome Anak di Bawah Umur

Proses pemakaman terhitung cepat. Ribuan jemaah yang datang hendak menyalatkan ustaz yang selama ini menjadi panutan mereka. Sayangnya, kapasitas tempat salat, yakni Lapangan Kaliboto terbatas.

Saat proses pemakaman, tidak ada pelayat yang diizinkan masuk ke area pemakaman. Jalan masuk ke pemakaman dijaga oleh sejumlah petugas dari MTA Surakarta. Hanya orang-orang tertentu yang diizinkan masuk ke lokasi pemakaman. Proses pemakaman dilakukan menggunakan protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya