SOLOPOS.COM - Pegawai dan mahasiswa PKL keluar ruangan kompleks Sekretariat Dareah (Setda) Wonogiri seusai terjadi gempa bumi, Rabu (13/10/2021). (Solopos-Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Pegawai di Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri berhamburan keluar ruangan saat terjadi gempa bumi, Rabu (13/10/2021) pukul 12.10 WIB. Solopos.com yang saat itu berada di Ruang Wartawan di lantai II salah satu gedung di Setda merasakan gempa cukup kencang.

Gempa terjadi dua kali dalam waktu beberapa detik saja. Kursi yang Solopos.com duduki bergoyang, lantai gedung bergerak-gerak, dan kaca jendela bergetar hingga mengeluarkan suara. Gempa pertama berlangsung satu hingga dua detik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com, pusat gempa berada 8,86 garis lintang selatan dan 110,96 garis bujur timur di kedalaman 10 km perairan selatan Jawa dengan kekuatan magnitudo 4,9.

Baca juga: 2 Gempa Guncang Wonogiri, ASN Berhamburan Keluar Gedung

Pegawai Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (sebelumnya Bagian Humas) dan sejumlah mahasiswi praktik kerja lapangan (PKL) di bagian tersebut langsung berlari keluar kantor. Ada sejumlah pegawai dan mahasiswi yang masih berada di kantor.

Saat mereka mengira gempa sudah berhenti, terjadi gempa susulan yang lebih kurang sama kerasnya. Pegawai dan mahasiswi yang sebelumnya masih berada di dalam kantor berlari keluar kantor. Bahkan, ada satu mahasiswi yang terjatuh saat berlari lantaran tersandung. Beruntung, dia tak keseleo atau cedera.

Pegawai di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang juga digedung lantai II juga berlari keluar kantor. Para pegawai dan mahasiswa PKL tetap berada di luar kantor beberapa lama mengantisipasi jika terjadi gempa susulan. Setelah tak terjadi gempa lagi mereka masuk ke masing-masing ruangan.

Baca juga: Unik, Bayi di Wonogiri Ini Diberi Nama ‘N’…Clio

Salah satu pegawai, Bintoro, mengaku keluar kantor sesuai plakat penunjuk jalur evakuasi yang sudah tertempel di dinding. Plakat penunjuk jalur evakuasi itu ditempel petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sejak lama.

Penunjuk Jalur Evakuasi

Sarana penunjuk jalur evakuasi di perkantoran dinilai penting agar pegawai mengetahui jalur untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa, kebakaran, atau bencana lainnya.

Pantauan Solopos.com, plakat penunjuk jalur evakuasi di Ruang Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan tertempel di dua lokasi. Plakat itu menunjukkan jalur evakuasi ke arah utara dan selatan menuju pintu keluar gedung.

Baca juga: PKL Optimistis Segera Boleh Berjualan di Alun-Alun Wonogiri

Mahasiswi PKL, Desi, 21, mengaku sangat kaget dan panik saat terjadi gempa. Saking paniknya warga Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri itu lupa membawa masker dan tak memakai alas kaki saat keluar ruangan. Setelah tak panik mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta itu mencari informasi sumber gempa melalui media sosial (medsos).

Mahasiswai PKL lainnya yang juga warga Kecamatan Pracimantoro, Sinta, 21, bersyukur gempa tak mengakibatkan kerusakan di Setda Wonogiri. Dia sempat mencari informasi pusat gempa karena penasaran. Informasi yang dia peroleh pusat gempa berada di selatan Pacitan, Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya