SOLOPOS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di peringatan hari Holocaust Internasional, 27 Januari 2017. (JIBI/Reuters/Amir Cohen)

Israel pemerintah berencana untuk berinvestasi pada sistem kamera pengawas yang mutakhir.

Solopos.com, YERUSALEM – Pemerintah Israel akhirnya memutuskan untuk menghentikan penggunaan detektor logam di pintu masuk menuju kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem. Meski demikian, detektor logam akan diganti dengan alat pengawasan yang lebih canggih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keputusan itu diambil lewat pemungutan suara yang dilakukan menteri kabinet pimpinan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. Dalam pernyataan resminya, mereka memutuskan untuk bertindak sesuai rekomendasi dari badan keamanan dan mengganti detektor logam dengan alat lain.

Diwartakan Reuters, Selasa (25/7/2017), sejumlah pekerja dari Pemerintah Kota Yerusalem sudah memasang balok logam untuk kamera pengawas di atas beberapa ruas jalan menuju Kota Tua sepanjang Senin 24 Juli malam hingga dini hari waktu setempat.

Media-media Israel memberitakan, pemerintah berencana untuk berinvestasi pada sistem kamera pengawas yang mutakhir. Pernyataan resmi dari kabinet menerangkan, pemerintah sudah mengalokasikan dana sebesar 100 juta shekel (setara Rp373 miliar) untuk peralatan serta tambahan petugas polisi.

Langkah Israel untuk memasang detektor logam sejak Minggu 16 Juli 2017 menuai kecaman luas dari dunia internasional. Tel Aviv dianggap melanggar kebebasan beribadah yang dijamin oleh hukum internasional. Israel berdalih pemasangan detektor logam tersebut dimaksudkan untuk memperkuat sistem keamanan setelah dua orang petugas polisi ditembak mati oleh tiga orang tidak dikenal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya