Deteksi Penyakit Dalam, RS PKU Jogja Operasikan Teknologi C-Arm

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/ist)

JOGJA—Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Jogja kembali menambah peralatan mutakhirnya. Setelah mengoperasikan USG 4 dimensi, kini giliran teknologi C-Arm siap untuk dioperasikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Humas RS PKU Muhammadiyah Jogja, Eka Budy Santoso menjelaskan alat ini berfungsi untuk menunjang proses pelayanan medis terutama pada penanganan penyakit organ dalam, tulang, dan tindakan operasi.

Dengan menggunakan alat C-Arm, letak benda atau obyek pemeriksaan yang berada di dalam tubuh dengan mudah dapat dideteksi, bahkan dapat dilihat langsung layaknya video shooting yang live.

“Ini lebih maju dan modern dibanding teknologi rontgent yang harus melalui pemotretan X-Ray dan hasilnya baru bisa dilihat beberapa waktu kemudian,” ujar dia dalam rilisnya kepada Harian Jogja, Sabtu (18/5).

Teknologi C-Arm, sambung Faesol, mampu menampilkan objek secara tiga dimensi, sehingga dapat dilihat dengan lebih jelas dan utuh dari berbagai sisi dan posisi. Tentunya, hal ini sangat bermanfaat dan memudahkan dokter dalam melakukan pekerjaannya. Dengan kecanggihannya ini, C-Arm dapat meminimalkan kesalahan dalam memprediksi letak objek, diagnose, dan tindakan medis lainnya.

Uniknya, piranti ini dapat memperlihatkan proses pelaksanaan tindakan medis dan operasi tulang atau bagian dalam organ tubuh manusia lainnya secara langsung (live) sehingga proses operasi dan tindakan medis yang dilakukan dapat berjalan dengan mudah, akurat, aman, dan nyaman.

Direktur operasional RS PKU Jogja Unit II Gamping, Ahmad Faesol menambahkan, keunggulan C-Arm ini sangat memudahkan bagi pelaksanaan tindakan medis di bidang radiologi, urologi, orthopedic, cardiologi, serta tindakan TACE (Trans Arthrial Cemotheraphy) yaitu tindakan kemoterapi lokal.

Dengan kemampuannya melakukan tindakan kemoterapi lokal ini, maka tindakan kemoterapi dipastikan lebih mengena dan tepat sasaran hanya pada lokasi penyakit seperti kanker, tumor, atau obyek kemoterapi yang dibidik saja.