SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com—Masih ingat kisah Desi “Slondok” Priharyana? Siswa kelas 10 SMKN 2 Jogja yang rela berjualan slondok demi membiayai sekolah. Dia kini mendapat beasiswa tiga tahun untuk mengikuti bimbingan belajar (Bimbel) di Master Jogja.

Desi SlondokKisah perjuangan Desi rupanya menggugah Direktur Master Jogja Arief Nur Wibawanto. Putra kedua mantan Walikota Jogja Herry Zudianto itupun memberikan apresiasi khusus kepada Desi. “Selama tiga tahun, Desi menjadi salah satu peserta didik dan mengikuti Bimbel di Master Jogja,” ujar Humas Master The Smart Future Jogja Erizal kepada harianjogja.com, Senin (3/2/2014).

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Menurutnya, Desi mulai bergabung dengan Master sejak akhir Januari lalu. Selain tidak dipungut biaya apapun selama menjadi peserta bimbel hingga tiga tahun kedepan, Desi juga dipersilakan memanfaatkan fasilitas yang terdapat di Master. Mulai perlengkapan kegiatan belajar mengajar berbasis teknologi IT berupa multi media learning, LCD proyektor dan interaktif whiteboard beserta konten pendukungnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Tidak hanya itu, lembaga ini juga dilengkapi fasilitas pendukung seperti café dan full wifi. “Sama seperti peserta bimbel lainnya, Desi juga dipersilakan memanfaatkan fasilitas yang ada. Tidak ada maksud lain kecuali membantu Desi,” tegas Erizal.

Master didirikan untuk memberi kontribusi kepada dunia pendidikan. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan unik berbasis metode modern dengan multimedia learning. Selain mendedikasikan prestasi siswa berbasis teknologi dan humanity, Master juga menawarkan model pembelajaran up to date.

Bagaimana reaksi Desi ketika bergabung dengan Master? Desi rupanya tidak menyia-nyiakan kesempatan. Di tengah kesibukannya bersekolah dan menjual slondok, Desi bersemangat mengikuti Bimbel di Master. Senin (3/2) kemarin misalnya, lewat akun twitternya @desi_slondok Desi berkicau kesibukannya di Master. “Les dulu di @bimbel_master pelajaran bahasa inggris. Untung slondoke dah habis,” kicau Desi.

Desi juga mengaku belum mendapatkan tawaran lain selain beasiswa studi di Master. “Belum [dapat tawaran lainnya]. Dulu pernah dapat [bantuan] dari sekolah tetapi [waktunya] sudah habis,” ujar Desi.

Sayang, Desi tidak menjawab apa yang dia harapkan terkait proses pendidikannya ke depan. Yang jelas, dari kisahnya menjual slondok Desi memang bukan tipe orang yang dikasihani. Sebaliknya, Desi gigih mencari rezeki untuk membiayai pendidikannya sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya