SOLOPOS.COM - Petugas sedang mendata seorang gelandangan yang ditemukan di Pasar Bunder, Sragen, beberapa waktu lalu. Sebagian besar gelandangan dan orang telantar di Sragen ternyata berasal dari luar daerah sehingga menyulitkan penanganan. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

Desaku menanti untuk rumah yang tersedia akan dibangun secara bertahap.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DIY, Untung Sukaryadi menyebut rumah yang akan ditempati oleh para gepeng di Desaku Menanti di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul hampir selesai dibangun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun, sebelum menempatkan para gepeng ke sana, pihaknya perlu menyiapkan bukan hanya soal fisik bangunan, melainkan hal yang bersifat administratif.

“Kalau sudah siap semua, maka semua bisa tentram, dalam tahap awal kita sudah bangun rumah untuk 40 Kepala Keluarga (KK),” ujarnya saat dihubungi, Kamis (27/8/2015)

Untung menerangkan, Dinsos DIY pada 2015 rencananya akan membangun 70 unit rumah gepeng di DIY,pembangunan dilakukan bertahap. Rumah tersebut dibangun di atas lahan Sultan Ground (SG) seluas lima hektoare di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul.

Program Desaku Menanti masuk bentuk pembinaan gepeng, yang merupakan tindak lanjut dari Perda Nomor 1/2014 tentang Penanggulangan Gelandangan dan Pengemis.

Rumah bertipe 3×6 itu, sambungnya, dibiayai dengan biaya Rp30 juta per KK. Harapannya gepeng bisa mandiri sehingga tidak kembali lagi ke jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya