SOLOPOS.COM - Ilustrasi Raskin (JIBI/dok)

Harianjogja.com, BANTUL- Sejumlah warga Dusun Kuden, Desa Sitimulyo Piyungan Bantul mendatangi Kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DIY di Jalan Parangtritis, Senin (3/2/2014).

Mereka kembali memantau dan mendesak penuntasan kasus dugaan korupsi pengadaan beras untuk keluarga miskin (raskin) di daerah itu yang telah menjerat Kepala Dusun Kuden Iswahyudi sebagai tersangka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasus dugaan korupsi raskin di Dusun Kuden sejatinya ditangani Polres Bantul. Lembaga itu lantas menggandeng BPKP untuk mengaudit nilai kerugian yang ditimbulkan akibat kasus ini. Karena itu pula warga meminta keterangan mengenai perkembangan audit itu ke BPKP.

Ipa Raharjo salah satu warga mengungkapkan, pihaknya ditemui Asrul Komar dari otoritas Bidang Investigasi BPKP di lantai III. Warga mendesak agar kasus raskin yang telah ditangani polisi lebih dari setahun lalu itu segera tuntas. Salah satunya dengan mendorong BPKP segera menyelesaikan audit kerugian kasus raskin.

“Apalagi BKPK ini menangani kasus raskin di Kuden sudah sejak Agustus tahun lalu, sudah hampir setengah tahun,” terang Ipa ditemui di Kantor BPKP, Senin (3/2/2014).

Menurut keterangan yang mereka peroleh dari Asrul Komar, kasus tersebut masih berlanjut. BPKP, kata Ipa masih menunggu suplai data dan proses penyidikan dari polisi yang dapat membantu lembaga itu melakukan audit kerugian negara. Misalnya data penerima raskin yang lebih lengkap.

“Katanya masih menunggu proses dari polisi. Kami juga bingung. Waktu kami tanya ke polisi katanya masih menunggu audit BPKP enggak tahu mana yang benar,” lanjutnya.

Mukidi warga RT 05 Dusun Kuden mengaku kecewa dengan lambatnya kinerja penegak hukum menuntaskan kasus raskin di Dusun Kuden.

Asrul Komar sendiri saat hendak ditemui awak media menolak dimintai keterangan.

Kepala Dukuh Kuden Iswahyudi sendiri sudah berkali-kali menyatakan ke media ini ia membantah disebut terlibat kasus raskin. “Yang melaporkan saya itu mereka yang enggak senang saya jadi dukuh saja. Warga di Kuden sudah damai enggak ada apa-apa. Kasus ini sudah selesai,” ungkap Iswahyudi saat bertandang ke Kantor Harian Jogja akhir November lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya