SOLOPOS.COM - Seorang pedagang menunjukkan bak kontrol saluran limbah di Pasar Argosari, Selasa (13/5/2014). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pekerjaan Umum Gunungkidul mengakui saluran limbah di Pasar Argosari, Gunungkidul salah desain sejak awal. Mestinya, saluran pengelolaan limbah yang ada hanya untuk kegiatan pasar tapi nyatanya saluran ini juga digunakan warga sekitar. Akibatnya, kondisi saluran sanitasi sering dikeluhkan pedagang karena seringkali saluran yang ada mampet dan kurang lancar.

Kepala DPU Gunungkidul Eddy Praptono mengakui sanitasi di Argosari belum sempurna karena penyerapan
limbah yang bercampur antara sisa limbah dari pedagang pasar dan limbah milik warga.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

“Butuh perbaikan sehingga nantinya tidak akan menganggu kenyamanan pedagang atau pengunjung,” katanya kepada Harianjogja.com, Selasa (15/7/2014).

Dahulu, kata dia, pembangunan saluran pembuangan limbah di pasar digunakaan untuk bersama. Apalagi, saat pembangunannya anggaran yang ada tidak dikhususkan untuk membangunan saluran penampungan limbah di pasar sehingga kebijakan yang diambil, pembangunannya dimanfaatkan untuk bersama warga sekitar.

Solusi sementara, Eddy menyarankan agar dibentuk kelompok pengolahan limbah bersama antara pasar dan
warga sekitar, demi menjaga kelancaran saluran sanitasi pengelolaan limbah yang ada.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan Kantor Pengendalian Lingkungan dan Dinas Kesehatan. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungan sekitar pasar,” ungkap Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya