SOLOPOS.COM - Suasana kompleks pertokoan di Pasar Klewer, Solo, lengang pada Minggu (25/6/2017). Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) bersama pedagang sepakat libur pada perayaan Idul Fitri 1438 H. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO -- Setelah beberapa tahun menunggu, ratusan pedagang Pasar Klewer Solo sisi timur akhirnya bisa bernapas lega. Pelaksana proyek dan pemerintah telah menandatangani surat kontrak kerja, Selasa (26/11/2019).

Sehari setelahnya, mereka diundang ke Balai Kota untuk menerima paparan soal desainnya. Sesuai revisi detail engineering design (DED) terakhir, bangunan Pasar Klewer timur dibuat hemat energi dan ramah lingkungan atau singkatnya pasar hijau.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ruang terbuka hijau pada bagian atap menjadi ciri khas perencanaan pembangunan pasar tersebut. Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan Pasar Klewer timur dibangun dua lantai, yakni basement dan semi-basement.

RS Mata Solo Adukan Eks Pasien ke Polisi

Ekspedisi Mudik 2024

Lantai basement berkedalaman enam meter dari permukaan tanah berfungsi sebagai ruang parkir sepeda motor. Sedangkan 543 kios ditampung di lantai semi-basement.

Sesuai namanya, sebagian ruang di lantai semi-basement akan berada di bawah permukaan tanah. Di bagian atap yang sebenarnya setara lantai dasar digunakan untuk ruang terbuka. Pengunjung juga bisa mengakses Pasar Klewer barat dari sini.

"Kami akan membongkar sebagian tembok sisi timur di Pasar Klewer barat untuk akses masuk. Begitu pula di lantai basement dan semi-basement akan dibuat gabung,” kata dia saat sosialisasi kepada pedagang di Balai Tawangpraja Kompleks Balai Kota Solo, Rabu (27/11/2019).

Rehabilitasi Dikabulkan, Bupati Sragen Yuni Resmi Kembali ke Pangkuan PDIP

Berdasarkan foto maket dan video tiga dimensi yang diputar dan disaksikan pedagang, di ruang terbuka hijau itu terdapat delapan kotak yang berfungsi sebagai akses sirkulasi udara sekaligus sumber cahaya yang tembus hingga ke lantai basement.

Material ruang terbuka itu terbuat dari batu andesit berhias pola geometris. Sekelilingnya juga dibuatkan pagar besi lengkap dengan hijauan.

Akses menuju lantai semi-basement berupa dua tangga di sisi utara dan selatan. Masing-masing sisi ditandai atap pelindung bergaya limasan dengan hiasan ornamen khas Jawa.

“Kami juga menempatkan ruang utilitas untuk listrik, genset, dan sebagainya di sebelah selatan. Lokasinya standar di permukaan tanah untuk mempermudah,” jelas Heru.

Persis Solo Rombak Total Jajaran Manajemen?

Tak seperti rencana semula, pembatas antarkios tak dibangun dari bata agar luasan kios tidak banyak berkurang seperti yang terjadi di Pasar Klewer barat. Pembatas tembok diganti material papan GRC atau Glass-fibre Reinforced Concrete.

Material tersebut berasal dari komposit atau campuran dari beton dan kaca. Susunan materialnya dari pasir halus, semen, polimer akrilik, air, agregat, serta kaca serat tahan alkali.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Klewer Timur, Sutarso, mengaku puas karena masukan pedagang terkait batas antarkios dipenuhi.

“Kami minta tipis saja antarkiosnya agar menambah luasan dan disetujui. Kami sangat bersyukur setelah bertahun-tahun menunggu, akhirnya pembangunan Pasar Klewer Timur direalisasikan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya