SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Di Sleman terdapat sedikitnya 20 Desa Wisata. Sayangnya tidak semuanya populer, bahkan tak sedikit yang lesu dan sepi pengunjung.

Ketua Pelaksana Tugas Harian Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Sleman, Aji Wulantoro mengatakan, kelesuan disebabkan pengelola kurang kreatif menjalin hubungan dengan stake holder pariwisata swasta.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

“Saya ambil contoh Pentingsari Umbulharjo Cangkringan atau Brayut, Pendowoharjo Ngaglik. Keduanya dikelola dengan sistem profesional dan mereka mampu menjual diri, sehingga animo pengunjung tetap tinggi,” ujar dia kepada Harian Jogja, Kamis (30/6).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, predikat Desa wisata bukan atas pemberian pemerintah daerah. Desa yang bersangkutanlah yang menyatakan diri sebagai desa wisata. Karena berbasis di desa, maka pengelolaan 100 persen adalah warga masyarakat.

Aji menambahkan, pemerintah daerah hanya bersifat membantu dan mendampingi. Pemkab membantu mempromosikan potensi potensi yang ada di desa wisata dalam berbagai kesempatan. Namun promosi besar besaran mestinya secara proaktif dilakukan oleh pengelola yang bersangkutan.(Harian Jogja/Sumadiyono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya