SLEMAN—Lemahnya kemampuan manajerial menjadi kendala pengembangan desa wisata di Sleman. Banyak warga yang tidak memiliki kemampuan entrepreneur.
“Kelemahanannya itu karena tidak semua mempunyai basic entrepreneur (wirausaha). Oleh karena itu, sejak Senin-Kamis lalu, kami baru melakukan pelatihan. Diperkenalkan pada inovasi paket wisata, pengelolaan manajemen, dan penggunaan IT,” kata Kabid Pengembangan Pariwisata Disbudpar Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi, Sabtu (28/4)
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ia menambahkan, saat ini banyak desa lain di Sleman yang ingin mengembangkan desa wisata. Sayang, hampir semua desa wisata menawarkan paket serupa. Menurut dia, penting bagi desa wisata untuk menawarkan produk lain yang berbeda.
“Untuk menang persaingan harus membuat produk yang di tempat lain tidak ada. Contohnya tenun di Gamplong, produk jamur di Pentingsari, aksesoris di Brayut. Lalu dipikirkan kombinasinya dengan apa, dengan kesenian daerah atau makanan tradisional. Hal itu yang nantinya dikemas sebagai unggulan,” ujar Shavitri. (ali)