SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat desa dihadapkan pada revolusi industri yang menjadi tantangan tersendiri. Masyarakat menjadi objek eksploitasi jika tidak bisa mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Profesor Susetiawan dalam pidatonya pada Dies Natalis ke-53 Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa APMD (STPMD APMD), Jumat (16/11/2018). Dia mengatakan, desa menjadi wilayah terbuka yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Berbekal teknologi informasi di era industri, orang desa memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan siapapun untuk mengembangkan diri. “Materi yang dibutuhkan penduduk tidak bisa dipertahankan dengan cara lama. Cara produksi lama harus diganti secara total, mulai dari pengelolaan, peralatan, hingga sumber daya manusia,” jelas Profesor Susetiawan dalam rilis yang diterima Solopos.com, Jumat (23/11/2018).

Seiring dengan revolusi yang berkembang, konsep perkembangan sosial dan ekonomi menjadi sangat penting sebagai arah pembangunan desa. Dengan demikian, desa memiliki kekuatan untuk menjaga eksistensi dan kemendirian. Nah, di titik itulah peran STPMD APMD menjadi sangat penting untuk mencetak mahasiswa yang memiliki kompetensi khusus sehingga mampu mengembangkan desa sesuai era revolusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya