SOLOPOS.COM - Ilustrasi APD virus corona. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Berstatus sebagai desa paling pelosok atau terpencil di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ternyata tidak membuat Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, aman dari persebaran virus corona.

Ini setelah tujuh warga yang tinggal di perkampungan tepi Waduk Kedung Ombo (WKO) yang berbatasan langsung dengan wilayah Kemusu, Boyolali, itu terkonfirmasi positif Covid-19.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Usut punya usut, ternyata penularan virus corona itu berasal dari salah seorang warga setempat, SW, 60, yang baru pulang dari Jakarta untuk menjenguk anak dan cucunya si Gilirejo Baru. Selama di Jakarta, ternyata SW sempat diajak jalan-jalan ke sejumlah tempat umum di Ibu Kota.

Sepulang dari Jakarta itu, SW tiba-tiba jatuh sakit. Oleh keluarga, ia dilarikan ke RSUD dr Soeratno Gemolong. Berdasarkan hasil swab test, ternyata SW terkonfirmasi positif Covid-19.

Kontak Erat

Padahal sebelum jatuh sakit, SW sempat berinteraksi dengan 26 warga lain. Ke-26 warga di Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, Sragen yang menjadi tracing contact virus corona tersebut kemudian diharuskan menjalani tes swab.

"Hasil tes swab pertama yang diumumkan pada Rabu [30/9/2020], empat orang dinyatakan positif corona. Sementara hasil tes swab kedua yang diumumkan Minggu [4/10/2020], ada tambahan dua warga positif corona. Dengan begitu, total ada tujuh warga Desa Gilirejo Baru yang terkonfirmasi positif corona," terang Camat Miri, Ancil Sudarto, kepada Solopos.com, Rabu (7/10/2020).

Hingga kini, SW masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara enam warga yang terkonfirmasi positif corona lainnya dengan status tanpa gejala atau asimtomatis dijemput ke Gedung Technopark Ganesha Sukowati untuk menjalani masa isolasi.

"Pada awalnya, warga sekitar juga piya-piye [panik], tapi setelah Satgas Covid-19 dari kecamatan dan desa mengajak ngobrol warga sekarang situasinya sudah kondusif. Warga sekarang sudah tenang. Yang penting warga kami minta tetap mematuhi protokol kesehatan. Untuk pihak keluarga, kami minta tetap isolasi mandiri di rumah dulu walau hasil swab negatif. Soal kebutuhan makan sehari-hari, dicukupi tetangga. Kami juga sudah menyalurkan bantuan sembako dari desa dan jadup [jaminan hidup] dari Dinsos," papar Ancil Sudarto.

Camat Miri Sragen itu mengimbau warganya untuk tidak bepergian dulu ke luar kota, terlebih ke Jakarta dan Surabaya di mana angka persebaran virus corona di dua kota besar itu cukup tinggi.

"Awalnya saya berpikir, Gilirejo Baru itu desa terpencil yang seharusnya aman dari penyebaran corona. Ternyata penularan virus itu berasal dari warga yang baru datang dari Jakarta," terang Ancil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya