SOLOPOS.COM - Satu-satunya keluarga yang bertahan di Dusun Senik, Desa Bendono (Youtube/ BBC News Indonesia)

Solopos.com, DEMAK — Kabupaten Demak di Jawa Tengah memiliki catatan kelam tentang wilayah desa yang tenggelam. Wilayah di pesisir pantai utara (pantura) Jawa Tengah ini menghadapi ancaman tenggelam akibat penurunan tanah atau land subsidence dan naiknya permukaan laut atau Sea Level Rises. Hal ini tercermin dalam kisah salah satu warga Dusun Senik yang ada di Desa Bendono, Kecamatan Sayung bernama Pasijah.

Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube, Jumat (18/3/2022), kondisi Pasijah dan keluarganya bisa dikatakan sangat memprihatinkan. Pasijah dan keluarga adalah satu-satunya keluarga yang memilih bertahan hidup di dukuhnya yang sudah ditenggelamkan air laut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka sudah 11 tahun bertahan hidup dengan air laut di sekeliling rumah. Dia ingat betul pada 2005 silam, warga dukuh setempat berunjuk rasa menuntut relokasi.  Hingga akhirnya pada 2006, warga mulai pindah sampai akhirnya pada 2010, hanya menyisakan Pasijah dan keluarganya sebagai penghuni terakhir di dukuh tersebut.

Baca juga: 5 Gunung Api Aktif di Jawa Tengah, Bisa Mendadak Meletus?

Pasijah memilih tinggal karena ingin mejaga kampung halamannya di Desa Bedono, Demak, yang terus tenggelam diterjang air laur. Dia memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan mencari ikan di laut dan nantinya dijual ke Pasar Sayung.

Keinginan Pasijah untuk menjaga kampung halamannya ini diakui berasal dari sebuah wangsit. Dia berkata kalau dia dan keluarga ikut pindah, dukuh ini terancam tidak bersisa karena sudah menjadi lautan. Selain itu, alasannya dia tidak ingin pindah karena dia merasa tidak nyaman dengan tentangga dan tidak ingin memicu keributan sehingga dia memilih bertahan.

Meskipun hidup dalam kondisi terbatas, Pasijah dan suaminya tetap bersykur dan hidup bahagia. Selain mencari ikan, dia dan suami juga membuat persemaian bibit mangrove supaya kampung halamannya itu tidak terus tenggelam.

Baca juga: Jadi Penganan Khas, Ini Asal Usul Jenang Kudus

Mageri Segara

Sementara itu, Guberbur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada akhir 2021 silam, melalui akun Instagramnya telah menyosialisasikan program penanaman mangrove di Desa Sayung. Program penanaman mangrove ini diberi nama “Mageri Segara” yang merupakan frasa dalam Bahasa Jawa yang berarti memagari laut.

Ganjar juga menjelaskan bahwa ada dua tantangan yang dihadapi daerah pesisir, seperti salan satunya di Desa Bendono, yaitu Land Subsidence atau penurunan permukaan tanah Sea Level rises atau naiknya permukaan air laut. Salah satu cara antisipasi dan pengaturannya melalui penanaman mangrove sehingga tidak hanya memagari laut tapi juga menjadikan laut sebagai sumber kehidupan.

Ditambah dalam menanam mangrove tidak dibutuhkan cuaca tertentu, hanya mengkalkulasi secara ilmu oseanografi  terkait arah gelombang laut.

Baca Juga: Ini Tampilan dan Spesifikasi Sepeda Listrik Buatan Wong Klaten

Selain dua tantangan tersebut,tantangan lainnya yang harus dihadapi adalah abrasi atau pengikisan tanah karena terjangan ombak laut di daratan yang gundul hingga menyebabkan erosi yang juga menjadi faktor ancaman tenggelamnya Kabupaten Demak secara keseluruhan dalam kurun waktu 20 tahun ke depan.

Dengan melihat ancaman-ancaman ini, penanaman mangrove menjadi alternatif utama yang saat ini harus dilakukan supaya ancaman tersebut dapat perlahan-lahan diatasi.

Sementara itu, luas kawasan yang terkena dampak abrasi hingga menyebabkan erosi  mencapai 2.116,54 hektar (Ha) yang menyebabkan garis pantai mundur sepanjang 5,1 kilometer dari garis pantai di 1994 lalu. Dari data yang dikumpulkan serta dianalisis secara deskriptif diketahui bahwa daerah pesisir di Kecamatan Sayung yang terkena banjir rob pada ketinggian 0,25 m adalah Desa Sriwulan, Desa Surodadi, Desa Bedono, dan Desa Timbulsloko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya