SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menyerahkan alat teknologi tepat guna (ATTG) kepada UPPKA Sekar Arum dalam pelaksanaan kegiatan Advokasi Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) atau Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Gedung Menara Wijaya lantai 10 pada Selasa (4/4/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Pelangi Desa Tanjung, Kecamatan Nguter, sukses menyisihkan 166 peserta lain untuk menjuarai Lomba Kampung KB Kabupaten Sukoharjo. Hal tersebut diumumkan dalam pelaksanaan kegiatan Advokasi Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) atau Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Gedung Menara Wijaya pada Selasa (4/4/2023).

Kepala Dinas Pengendalian Pendudukan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), Proboningsih, mengatakan ada tiga kampung KB yang menjuarai perlombaan tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kedua kampung lainnya yakni Kampung KB Ngemplaksari Desa Mayang, Kecamatan Gatak yang menyabet peringkat kedua. Sementara Kampung KB Sejati Desa Cangkol, Kecamatan Mojolaban, bertengger dalam peringkat ketiga.

“Pemenang pertama Lomba Kampung KB tingkat kabupaten nantinya mewakili Kabupaten Sukoharjo maju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah. Alhamdulillah, Kabupaten Sukoharjo berhasil masuk enam besar tingkat Jateng,” ungkap Probo dalam kegiatan tersebut.

Lomba Kampung KB Sukoharjo diselenggarakan pada Februari 2023 lalu di 12 kecamatan. Menurut Proboningsih, Kampung KB merupakan konsep percepatan pembangunan keluarga yang terintegrasi dan komprehensif dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan individu, keluarga, dan masyarakat.

Fokus Kampung KB yakni pada peningkatan akses pelayanan kesehatan termasuk KB dan kesehatan reproduksi melalui berbagai program kesehatan berbasis masyarakat. Selain itu kampung KB juga berupaya meningkatan cakupan dan akses pendidikan, layanan jaminan, dan perlindungan sosial pada masyarakat miskin serta rentan.

Tak hanya itu pemberdayaan ekonomi keluarga, pendampingan serta pelayanan pada keluarga dengan risiko stunting juga dilakukan di Kampung KB.

Pada 12 April 2023 mendatang Tim Juri Provinsi Jawa Tengah akan melakukan verifikasi. Dia berharap Kampung KB Pelangi Desa Tanjung bisa menjadi yang terbaik.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengatakan Program Bangga Kencana diharapkan bisa mengedukasi dan menyadarkan masyarakat pentingnya pencegahan stunting. Program tersebut mengupayakan keluarga menjadi sandaran pembangunan serta berfokus mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Salah upayanya adalah pengendalian penduduk dengan cara mengatur jarak kelahiran. Kemudian melakukan pendewasan usia perkawinan dan penurunan angka kematian bayi, ibu hamil dan ibu melahirkan.

“Saat ini, masih terdapat stunting di masyarakat yang diakibatkan oleh kurangnya edukasi kepada calon pengantin. Selain itu juga masih kurang terpenuhinya gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Angka stunting Kabupaten Sukoharjo tahun 2022 menurut e-PPGBM berada di angka 8,1%,” jelasnya.

Percepatan penurunan stunting, disebut Bupati, menjadi prioritas. Dia berharap Kampung KB yang sudah terbentuk di 167 desa/kelurahan menjadi strategi jitu dalam membangun keluarga berkualitas. “Saya berharap, Kabupaten Sukoharjo ke depan mampu mewujudkan keluarga yang berkualitas dan menghasilkan generasi emas,” harap Etik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya