SOLOPOS.COM - Warga Desa Sumur, Kecamatan Musuk, Boyolali, sedang mengamati tanaman cengkeh yang ditanam di desa setempat. Foto diambil belum lama ini. (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)


Warga Desa Sumur, Kecamatan Musuk, Boyolali, sedang mengamati tanaman cengkeh yang ditanam di desa setempat. Foto diambil belum lama ini. (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

Warga Desa Sumur, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, saat ini berupaya bangkit dari keterpurukan. Setelah imbas erupsi Gunung Merapi yang terjadi tahun 2010 lalu, merusak sendi-sendi perekonomian di wilayah itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peristiwa itu telah memporakporandakan tanaman cengkeh dan ternak sapi yang menjadi andalan masyarakat di desa tersebut. Kepala Desa Sumur, Suyadi, saat dihubungi Solopos.com, Senin (10/9/2012) mengemukakan selama ini tanaman cengkeh sapi menjadi andalan sumber perekonomian bagi sebagian besar warganya.

Demikian halnya dengan ternak sapi yang dikelola sebagian besar masyarakat di desa itu. Sayangnya, erupsi Gunung Merapi tahun 2010 telah melumpuhkan aktivitas masyarakat di sana. Praktis, setelah peristiwa alam itu, warga kehilangan mata pencahariannya.

“Yang jelas semua tanaman cengkeh mati, demikian juga ternak sapi yang terkena dampak dari peristiwa itu,” katanya.

Menurut Suyadi, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk memulihkan kembali kondisi desa dan juga perekonomian masyarakat. Saat ini, dengan dorongan bantuan dari pemerintah baik Pemkab Boyolali maupun pemerintah pusat, warga pun mulai kembali menanam tanaman cengkeh dan mengembangkan ternak sapi. Suyadi mengaku tetap optimistis hasil pemulihan tersebut bisa menunjukkan hasilnya tahun 2013.

“Ya harapan kami, tahun 2013, tanaman cengkeh bisa membuahkan hasil yang memuaskan, seperti sebelum terjadi erupsi Merapi,” tandasnya.

Sementara salah seorang warga Desa Sumur, Dirjo, mengakui saat erupsi Merapi, tanaman cengkehnya mati. Hingga kini, dirinya dan sebagian besar warga mulai menanam cengkeh kembali. Meskipun saat ini hasilnya belum terlihat. “Ya sudah mulai dibudidayakan lagi. Tapi belum terlihat hasilnya. Harapan saya ya segera,” tuturnya.

Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya