SOLOPOS.COM - Gapura selamat datang Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Foto diambil Senin (29/8/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN — Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, tengah mengembangkan Wisata Sentra Durian yang berlokasi di Gunung Sigit. Objek wisata ini menempati lahan seluas 25 hektare. Setidaknya ada 15 perusahaan yang siap berinvestasi dalam pengembangan Wisata Sentra Durian tersebut.

Penjelasan itu diungkapkan Ketua Pokdarwis Desa Sukorejo, Febriyanto, saat berbincang dengan wartawan di Balai Desa Sukorejo, Sambirejo, Sragen, Jumat (2/9/2022). Ia mengatakan Desa Sukorejo memiliki banyak keunggulan. Di antaranya mendapatkan penghargaan sebagai Desa Mandiri Energi kategori mapan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng dan pengembangan ketahanan pangan lewat jali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Desa Sukorejo juga mendapatkan apresiasi dalam KTNA Ekspo 2022 di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen beberapa waktu lalu.

Febriyanto mengungkapkan Pokdarwis bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sukorejo dan masyarakat berupaya mengembangkan Wisata Sentra Durian di Gunung Sigit.

Baca Juga: Memotret Pertanian di Desa Sukorejo, Sentra Padi Organik di Sragen

Dia menyampaikan penanaman pohon durian perdana direncanakan dilakukan pada 15 September 2022 dengan menghadirkan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Dari total lahan yang tersedia seluas  25 hektare, yang sudah siap ditanam durian baru seluas 9,3 hektare milik 36 petani.

“Jadi nanti pengelolanya petani yang bekerja sama dengan Pokdarwis dan BUMDesa. Kemungkinan lahannya bisa meluas ke lokasi lainnya. Sebelum tanam, kami harus menyiapkan sumber airnya dulu. Dari Kodim Sragen sudah berencana membuat pompa hidran dari embung yang dialirkan ke Wisata Sentra Durian itu,” jelasnya.

Ia menambahkan, dari 15 perusahaan yang tertarik berinvestasi, ada yang sudah memberikan bantuan hingga Rp215 juta untuk pengembangan tahap awal.

Konsep dari Wisata Sentra Durian ini nantinya sama seperti sentra buah lain. Pengunjung harus membayar tiket masuk. Setelah itu mereka bebas memetik durian sendiri sesuai yang mereka mau. Nanti durian itu akan ditaksir harganya. Wisata Sentra Durian itu nantinya dikelola oleh petani.

Baca Juga: Desa Sukorejo Lahir Setelah Babad Alas Sosok Keturunan Ki Ageng Derpoyudo

Di sisi lain, pengembangan kawasan wisata di Desa Sukorejo ini terkendala infrastruktur berupa jalan rusak. Banyaknya truk pengangkut material galian C dengan beban melebihi batas yang melintasi jalan di Sukorejo dituding menjadi penyebab kerusakan.

“Kami mengajak semua pihak untuk bisa bersama-sama mencegah jalan menjadi rusak parah. Jalan Jambeyan-Sukorejo itu pun masih menyisakan jalan rusak sejauh 350 meter dari Sukorejo sampai batas wilayah dengan Kabupaten Karanganyar yang sampai sekarang belum ada kejelasan. Kami tidak melarang truk dump itu lewat, kami hanya memastikan kalau muatan truk dump itu harus memenuhi aturan beban maksimal 8 ton,” jelasnya.

Dia menyebut jumlah truk dump yang melintas di Jalan Sukorejo-Jambeyan itu bisa sampai 100 unit per hari.  “Sukorejo didorong menjadi desa wisata harus ditunjang dengan infrastruktur. Kalau jalannya rusak apa ada yang mau datang ke Sukorejo?” tanyanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya