SOLOPOS.COM - Warga menyumbang darah di Gedung Serbaguna Desa Solodiran, Kecamatan Manisrenggo, Minggu (9/7). (Espos/JIBI/Taufiq Sidik Prakoso)

“Bank darah” ala warga Desa Solodiran, Manisrenggo, Klaten, ini dibentuk untuk mengajak warga agar aktif menyumbang darah.

Solopos.com, KLATEN—Warga Desa Solodiran, Kecamatan Manisrenggo membentuk kelompok bank darah. Pembentukan kelompok itu dimaksudkan mengajak warga agar aktif menyumbang darah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Solodiran, Ariyanta Sigit Suwanta, mengatakan bank darah dibentuk warga. Bank itu merupakan kelompok warga yang selama ini aktif pendonoran darah. Hanya, pembentukan tersebut masih di tingkat RW.

“Ada beberapa RW yang sudah membentuk. Kemudian mulai kali ini kami perlebar hingga tingkat desa,” kata Ariyanta saat ditemui wartawan di sela kegiatan donor darah di Gedung Serbaguna Desa Solodiran, Minggu (9/7/2017).

Ariyanta menjelaskan untuk saat ini sebanyak 250 warga tergabung dalam bank darah. Mereka terdiri atas para sukarelawan, anggota Karang Taruna, serta warga Solodiran. Salah satu kegiatan yang dilakukan sukarelawan tersebut yakni pendonoran darah massal setiap empat bulan sekali.

Tujuan pembentukan kelompok tersebut untuk mengajak warga peduli dengan kesehatan mereka salah satunya melalui aksi sumbang darah.  “Kami lakukan kegiatan rutin menyumbangkan darah. Harapannya semakin banyak warga yang ikut menjadi donor aktif. Yang utama kami bentuk kesadaran masyarakat dulu. Ketika masyarakat sadar, nanti enak menggerakkan warga,” urai dia.

Terkait pendonoran darah yang dilakukan Minggu, Ariyanta menjelaskan dilakukan bekerja sama dengan mahasiswa dari Stikes Guna Bangsa, Yogyakarta serta PMI Klaten. Selain kegiatan itu, juga dilakukan penyuluhan soal HIV/AIDS serta narkoba.

“Sosialisasi HIV/AIDS dari mahasiswa Stikes dan narkoba dari BNN DIY. Kami lakukan sosialisasi itu karena Manisrenggo terutama Solodiran berada di daerah perbatasan [dengan DIY]. Kami membekali masyarakat agar terhindar dari HIV/AIDS serta narkoba. Ini sebagai antisipasi. Selama ini, warga belum ada yang terlibat penggunaan narkoba,” kata dia.

Bidan Desa Solodiran, Nana, menuturkan beberapa warga di Solodiran membentuk kelompok warga penyumbang darah sejak 2011. Selain meningkatkan kesadaran warga, pembentukan kelompok tersebut dimaksudkan menyiapkan warga yang setiap saat siap menyumbangkan darah. Hal itu untuk mengantisipasi ibu hamil yang mau melahirkan membutuhkan darah untuk antisipasi jika terjadi pendarahan.

“Sesuai aturannya memang sebelum melahirkan itu ibu hamil diminta menyertakan tiga warga yang siap menyumbangkan darah untuk antisipasi ketika terjadi pendarahan. Selama ini mencari donor itu yang sulit dilakukan para ibu hamil. Kalau sudah mentok, ya sedapatnya. Selain untuk ibu hamil, ini juga untuk antisipasi masyarakat khususnya Solodiran jika sewaktu-waktu ada yang membutuhkan transfusi darah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya