SOLOPOS.COM - Salah satu bangunan rumah yang ada di dalam Beteng Singopuran di RT 002 RW 002 Singopuran, Desa Singopuran, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. Bangunan itu sudah mengalami banyak perubahan. Foto diambil baru-baru ini. (Nadhiroh/JIBI/SOLOPOS)


Salah satu bangunan rumah yang ada di dalam Beteng Singopuran di RT 002 RW 002 Singopuran, Desa Singopuran, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. Bangunan itu sudah mengalami banyak perubahan. Foto diambil baru-baru ini. (Nadhiroh/JIBI/SOLOPOS)

Singopuran adalah salah satu desa di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Desa Singopuran termasuk salah satu wilayah yang perkembangannya pesat. Di kawasan ini berdiri pabrik dan perumahan-perumahan baru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut cerita legenda yang berkembang di Desa Singopuran, nama Singopuran berasal dari nama Tumenggung Singoprana yang termasuk salah satu pejabat di Keraton Kartasuro. Peninggalan yang tersisa yaitu Beteng Singopuran di RT 002 RW 002.

“Ada dua versi asal mula nama Singopuran. Kalau dari cerita simbah-simbah dulu, nama itu dari nama Tumenggung Singoprana,” kata Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Singopuran, Sih Harjianto.

Saat ditemui Solopos.com di Balai Desa Singopuran, baru-baru ini, Sih mengatakan versi lainnya menyebutkan bahwa Singopuran berasal dari nama salah satu warga di wilyah Kecamatan Simo, Boyolali.

Pada masa itu, orang itu termasuk memiliki kemampuan lebih dan mengembara hingga di daerah Singopuran.  Orang itu, lanjut Sih, kemudian membuka lahan yang masih berupa alas hingga akhirnya beranak pinak.

“Ada beberapa dukuh di Singopuran yang memakai nama pejabat Keraton Kartasura seperti Notosuman dari Patih Notokusumo, Purbayan dari Pangeran Purbaya dan Pringgolayan dari Mantan Patih Pringgoloyo,” terang Sih.

Dia menambahkan saat ini Beteng Singopuran merupakan milik pribadi. Terpisah, penghuni rumah yang berada di Beteng Singopuran, Winarto, 63, menceritakan kurang lebih 400 tahun lalu, rumah di Beteng Singopuran ditempati pejabat Keraton Kartasura, Pangeran Singodipura.

“Kalau rumah-rumah pejabat dulu diberi pagar atau beteng. Di Beteng Singopuran sudah banyak yang diperbaiki. Keturunan terakhir Pangeran Singodipura yang menempati rumah ini adalah Eyang Prana atau Pangeran Singaprana yang istrinya orang Walen, Simo. Mereka tidak punya anak” papar Winarto.

Dia mengemukakan salah satu bangunan yang ada di dalam Beteng Singopuran dahulunya merupakan balai desa pada zaman Belanda. Bangunan yang semula dibuat terbuka tanpa dinding sudah lama direhab dan sekarang sudah tertutup. Winarto menuturkan Beteng Singopuran berada di lahan kurang lebih seluas 6.300 meter persegi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya