SOLOPOS.COM - Banjir menggenangi rumah di Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Minggu (14/2/2021). (Istimewa/BPBD Madiun)

Solopos.com, MADIUN — Banjir bandang yang menerjang Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, pada Minggu (14/2/2021) terjadi akibat dari kerusakan alam di kawasan tersebut. Banjir bandang tersebut baru terjadi kali pertama di desa itu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi, mengatakan banjir bandang yang terjadi di Desa Nampu terjadi karena faktor hujan deras. Selain itu, ekosistem alam di kawasan tersebut kini juga mengalami kerusakan. Kondisi tersebut membuat air hujan dengan intensitas tinggi langsung menyebabkan banjir bandang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Kalah dari Sukoharjo dan Boyolali, Sragen Targetkan Capaian Vaksinasi 98% Akhir Pekan Ini

Ekspedisi Mudik 2024

“Dominan karena faktor cuaca, kemudian ekosistem alam yang kelihatannya kurang seimbang. Ekosistem di wilayah Gunung Wilis. Sehinga saat hujan deras menyebabkan banjir bandang,” jelas dia saat diwawancara Madiunpos.com, Selasa (16/2/2021).

Rowi menuturkan hal itu terlihat dari material yang dibawa saat banjir bandang yang terjadi pada akhir pekan lalu. Tanah yang terbawa dalam banjir tersebut menjadi indikator bahwa air hujan tidak terserap ke dalam tanah.

“Banjir yang terjadi kandungannya hanya tanah. Ini berarti ada kurang keseimbangan penahan air,” ujar dia.

Tak Pernah Banjir

Banjir bandang yang terjadi di Desa Nampu ini merupakan kejadian pertama. Sebelumnya, peristiwa banjir tidak pernah terjadi di desa tersebut. “Data dari BPBD, Desa Nampu tidak pernah terjadi banjir. Sebenarnya endemisnya di situ puting beliung,” kata Rowi.

Mengenai bencana tanah longsor di tiga kecamatan, lanjut dia, kejadian itu kerap terjadi setiap musim hujan.

Baca Juga: Polisi Wonogiri Kini Tak Hanya Lacak Pencuri, Tapi Juga Warga Kontak Erat Pasien Covid-19

Wakil ADM Lawu ds, Mulator Joko Sundoro, mengatakan peristiwa bencana tanah longsor dan banjir bandang yang terjadi di beberapa desa di Madiun karena faktor hujan deras. Dia menyebut tidak ada alih fungsi lahan yang menjadi penyebab bencana tersebut.

“Saya kira petani di atas menanam bukan tanaman semusim. Tetapi menanam tanaman seperti rumput gajah dan menanam tanaman yang tumbuh di bawah tegakan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya