SOLOPOS.COM - Kader berkegiatan di posyandu salah satu dusun di Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri pada 2021 ini. (Istimewa/Kades Kerjo Lor, Laula Isabela)

Solopos.com, WONOGIRI—Selain Program Ojek ASI, Pemerintah Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, memiliki sejumlah program untuk mencegah dan menangani kasus stunting (tengkes). Pemberian makanan tambahan (PMT) bulanan, kelas ibu hamil (bumil), posyandu, dan pelatihan kader posyandu digelar sebagai langkah pencegahan.

Pemerintah Desa (Pemdes) Kerjo Lor setiap tahun mengalokasikan anggaran dari dana desa untuk PMT pemulihan dan penyuluhan berupa paket makanan terdiri atas susu, telur, dan lainnya sebulan sekali. PMT pemulihan diberikan kepada anak berusia di bawah lima tahun (balita) stunting untuk menunjang asupan gizi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

PMT bagi anak bergejala stunting kurang dari dua tahun sangat penting agar asupan gizi mereka terpenuhi, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya baik. Harapannya, anak tersebut tidak menderita stunting.

Baca Juga: Ojek ASI, Cara Desa Kerjo Lor Wonogiri Cegah Stunting

PMT bagi anak stunting berusia dua tahun lebih hingga lima tahun tak kalah pentingnya. PMT itu untuk menunjang pemenuhi gizi mereka. Sementara, PMT penyuluhan diberikan kepada anak balita secara umum saat ada kegiatan di posyandu.

“Kami juga memenuhi kebutuhan sarpras di setiap posyandu dan tempat praktik bidan desa. Jika ada kebutuhan tertentu kader berkoordinasi dengan kami. Jangan sampai posyandu kekurangan sarpras,” ujar Kepala Desa (Kades) Kerjo Lor, Laura Isabela, kepada Solopos.com, Rabu (17/11/2021).

Peningkatan kapasitas kader posyandu juga tak kalah penting. Pemdes menggelar pelatihan bagi seluruh kader posyandu secara berkala menggunakan anggaran dana desa.

Baca Juga: Polisi dan Warga Gagalkan Percobaan Bunuh Diri Warga Boyolali di Rel KA

Materi pelatihan seperti cara pengukuran tinggi badan anak yang benar. Kader juga rutin berkoordinasi sebulan sekali untuk membahas topik tertentu atau mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengapresiasi desa yang berhasil menurunkan jumlah kasus stunting. Sejak dahulu dia sudah meminta semua pemdes agar menyinkronkan program desa dengan program kabupaten, termasuk program pencegahan stunting.

Salah satu sinkronisasi program pencegahan stunting, yakni desa merealisasikan program pemberdayaan perempuan dengan anggaran Rp100 juta/tahun.

Baca Juga: Mbok Giyem, Awal Nama Soto Seger Hj. Fatimah Malah Jualan Satai Kambing

Kerjo Lor merupakan satu dari tujuh desa terbaik yang mampu menurunkan angka kasus stunting dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Penurunan kasus stunting di Desa Kerjo Lor paling banyak di banding desa lain di Kabupaten Wonogiri. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memberi penghargaan kepada tujuh desa tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya