SOLOPOS.COM - ilustrasi gamelan. (javacreativity.com)

Solopos.com, KLATEN—Desa Jombor, Kecamatan Ceper, Klaten, sempat dikenal sebagai gudang pengrawit dari dalang kondang di Klaten, yakni mendiang Ki Narto Sabdo. Banyaknya pengrawit di desa setempat menjadikan Desa Jombor juga dikenal sebagai sentra pengrajin gamelan sejak beberapa dekade silam.

Demikian penjelasan Kepala Dusun (Kadus) I Desa Jombor, Kecamatan Ceper, Mulat Rochmiyanto, saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Jumat (7/1/2022). Di Desa Jombor terdiri atas enam dukuh atau 30 RT/10 RW. Total penduduk di Desa Jombor mencapai 3.020 jiwa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Zaman Ki Narto Sabdo masih [hidup], pengrawitnya itu banyak yang dari sini. Istilahnya, pengrawit inti. Di sini itu ada pernah ada 11 pengrawit dari dalang kondang Ki Narto Sabdo. Tahun 1995/1996 sudah mulai habis [sebagian besar meninggal dunia]. Tapi regenerasi pengrawit di sini tak ada [macet]. Soalnya, banyak kawula muda yang tak tertarik ke dunia karawitan di tengah temuan teknologi dan era modern,” kata Mulat Rochmiyanto.

Baca Juga: Bawaslu Klaten Kembangkan Desa Antipolitik Uang dan Desa Pengawasan

Mulat Rochmiyanto mengakui perkembangan zaman sangat memengaruhi regenerasi pengrawit di Desa Jombor. Pemdes Jombor juga pernah mengembangkan paguyuban karawitan di Jombor.

“Di sini sebenarnya juga sudah ada paguyuban karawitan. Tapi kurang optimal. Soalnya ada perbedaan mindset antara kawula muda dan generasi tua tadi. Di samping itu juga terpengaruh pandemi Covid-19 yang enggak bisa ke mana-mana sejak dua tahun terakhir ini,” katanya.

Mulat Rochmiyanto mengatakan jumlah perajin karawitan di desanya juga semakin berkurang dari tahun ke tahun. Di era sekarang, warga di Desa Jombor lebih banyak yang menggantungkan hidup dengan menjadi pengrajin/pemintal benang dibandingkan harus menjadi perajib gamelan.

Baca Juga: Konsolidasi per Dapil, PDIP Wonogiri Targetkan 76% Kursi DPRD

“Pengrajin gamelan di sini yang membikin tabuh [alat pemukul gamelan] juga sedikit. Paling yang aktif sekali ada lima orang. Bahan baku alat tabuh itu juga susah. Soalnya harus cari kayu waru juga untuk mendukung suara yang bagus. Padahal, cari kayu waru juga sudah susah. Di tempat Pak Sarsono [pengrajin gamelan di Jombor] itu juga lebih ke unsur besinya,” katanya.

Hal senada dijelaskan Sekretaris Desa (Sekdes) Jombor, Kecamatan Ceper, Elisabeth Tri P. Sentra pengrajin gamelan di desanya berada di Dukuh Jombor Wetan. Lokasi tersebut berada di RW 001.

“Di sini juga ada pemberdayaan masyarakat di bidang karawitan. Tapi, sekarang ini juga masih ada pandemi Covid-19 [vakum sementara waktu karena pandemi Covid-19],” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya