SOLOPOS.COM - Ilustrasi Dapur Umum Covid-19 (Instagram/@dapurgendung)

Solopos.com, MAGELANG — Masa pandemi Covid-19 menjadi kesempatan untuk masing-masing pribadi menunjukan rasa solidaritasnya, dan inilah yang ditunjukkan oleh seorang warga dari Dusun Rejosari, Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.

Mengutip Suara.com, Kamis (1/7/2021), salah satu warga Dusun Rejosasri, Tadi Joko Warsito, mengubah garasi mobilnya menjadi dapur umum untuk mengolah makanan siap santap bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dapur ini ada 6 wanita yang merupakan ibu-ibu rumah tangga yang terbiasa memasak untuk sebuah hajatan. Para ibu-ibu ini bukan berasal dari dusun setempat, melainkan tukang masak profesional yang dibayar, dengan tujuan makanan yang dihasilkan memiliki cita rasa yang enak sehingga para pelaku isoman bisa merasa senang hatinya.

Baca Juga : Ini Dia Masjid Berarsitektur Khas Tiongkok di Magelang

Tadi Joko Wasito  yang juga koordinator dapur umum mengaku bahwa inisiatif dibukanya dapur umum  ini muncul setelah adanya kasus Covid-19 sebanyak 108 warga yang ada di 3 dusun di Desa Sigogede. Karena banyak kejadian para pelaku isoman yang masih berkeluyuran untuk memperoleh kebutuhan sehari-hari dan hal itu sangat berbahaya karena bisa memapar orang lain, maka dari itulah inisiatif membuka dapur umum ini muncul di benak Tadi.

Dengan keberadaan dapur umum ini, warga yang menjalani isoman bisa benar-benar tinggal di rumah dan menerima makanan jadi/matang untuk konsumsi sehari-hari. Dapur umum ini berlokasi  sekitar 4 km dari Desa Sidogede dan dalam sehari, sebanyak dua kali para relawan dari dapur umum ini mengantarkan paket makanan kepada warga yang menjalani isoman.

Kiriman pertama dihantar pada pukul 11.00 WIB untuk makan siang dan kiriman kedua dihantar pada pukul 16.00 WIB sebanyak dua porsi untuk digunakan sebagai makan malam dan sarapan di keesokan harinya.

Baca Juga : IGD Covid-19 RSUD Tidar Magelang Tutup karena Pasien Full

Menu makanan setiap hari tergantung pada kesediaan bahan. Kebanyakan bahan sayuran, lauk pauk, dan beras berasal dari sumbangan donatur. Sejumlah pedagang di Pasar Grabag juga rutin mengirimkan bantuan bahan mentah untuk dapur umum.

Hal yang unik dari dapur umum ini adalah tidak menerima bantuan sumbangan dari luar berupa  uang tunai supaya menghindari penyalahgunaan dan hal-hal yang mengundang fitnah.  Jika memang harus membeli bahan tambahan, uangnya biasanya diambil dari sumbangan donatur tetap yang saat ini jumlahnya tak lebih dari 3 orang.

Selain berdonasi mandiri, dapur umum melibatkan 20-30 relawan dari mulai mengemas makanan hingga distribusi. Khusus mengantar makanan ke rumah isolasi warga, relawan didampingi perangkat desa, sebab perangkat desa yang mengetahui persis data warganya yang melakukan isoman.

Saat mengantar makanan, perangkat desa atau tim relawan tidak boleh mengenakan seragam institusi. Tujuannya agar warga yang sedang melakukan isoman tidak merasa terintimidasi dan terkucil. Prosedur kesehatan wajib dipatuhi relawan yang bertugas mengantar makanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya