SOLOPOS.COM - Ilustrasi gelandangan dan pengemis (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Harianjogja.com, JOGJA-Lokasi untuk desa mandiri atau program “Desaku Menanti” untuk gelandangan dan pengemis, awalnya ditunjuk di wilayah Panggang, Gunungkidul.

Namun Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi, Senin (9/6/2014) mengungkapkan wilayah tersebut hanya mampu menampung sekitar 40 kepala keluarga dan sekarang masih menunggu legal formalnya. Sementara dana penanganan gepeng dari Kementerian Sosial harus dibelanjakan pada 2014.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Untung mengatakan, tanah Sultan Grond (SG) untuk desa gelandangan dan pengemis sebagai alternatif lain dari Sultan. Ia mencatat sekarang ini ada sekitar 500 gepeng. Tapi tidak semua gepeng difasilitasi di desa mandiri tersebut. Syaratnya adalah gepeng yang sudah berkeluarga dan usia produktif.

Untuk menentukannya, Dinsos akan melakukan assesment. Mereka yang menyandang psikotik akan ditaruh di Rumah Sakit Ghrasia. Sedangkan, yang sudah berusia lanjut ditempatkan di panti jompo dan anak-anak diarahkan ke rumah perlindungan anak.

Adapun yang diketahui bukan warga Jogja, bakal dibina dan selanjutnya dipulangkan ke tempat asalnya.

Untung menjelaskan, mereka yang ditempatkan di desa mandiri akan diberikan pendampingan minimal dua tahun berupa usaha ekonomi produktif. Kementerian Sosial juga akan terlibat dalam pemberian bahan baku perumahan dan sarana usaha,sedangkan pemerintah kabupaten berkewenangan dalam penyedian fasilitas air bersih dan lain sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya