SOLOPOS.COM - Rumah Wakil Bupati Sukoharjo Purwadi di Desa Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo, ikut kebanjiran, Kamis (4/2/2021). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, menjadi daerah paling parah terdampak banjir luapan air Sungai Bengawan Solo di Sukoharjo, Kamis (4/2/2021).

Namun, warga menyayangkan dua pompa air belum bisa dioperasikan. Warga meyakini jika pompa itu bisa beroperasi, banjir akan lebih cepat surut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com, Kamis (4/2/2021), luapan air sungai setinggi paha orang dewasa merendam ratusan rumah penduduk di tujuh dusun Desa Gadingan, Mojolaban. Jumlah warga yang terdampak banjir lebih dari 200 keluarga atau sekitar 700 jiwa. Sebagian warga mengungsi ke tanggul sungai.

Baca Juga: Jateng Di Rumah Saja, Pasar dan PKL Sukoharjo Tak Perlu Tutup

Banjir juga merendam jalan perkampungan dan pintu gerbang serta sebagian halaman rumah pribadi Wakil Bupati Sukoharjo, Purwadi, di Gadingan. Warga setempat harus menaiki perahu karet untuk melewati jalan perkampungan.

“Masyarakat sudah terbiasa dengan banjir. Mereka tak kaget lagi saat ketinggian air sungai bertambah dan meluap ke rumah penduduk. Rumah saya termasuk langganan banjir saat musim penghujan,” kata Purwadi saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Kamis.

Purwadi menceritakan banjir Sungai Bengawan Solo terbesar terjadi pada 2007 silam. Kala itu, hampir seluruh wilayah Sukoharjo terendam banjir.

Baca Juga: Solo Terapkan Jateng Di Rumah Saja, Pasar dan Hajatan di Hotel Boleh Tetap Jalan

Ketinggian banjir di wilayah Gadingan, Sukoharjo, kala itu mencapai genting rumah warga. Rumah Purwadi hanya berjarak puluhan meter dari tanggul Sungai Bengawan Solo.

Mesin Pompa

Sejatinya, ada dua mesin pompa air di Desa Gadingan yang bisa digunakan untuk menyedot air luapan sungai saat musim penghujan. Namun, hingga sekarang mesin pompa air itu belum beroperasi.

“Saya juga tidak tahu mengapa mesin pompa air itu belum beroperasi. Mungkin ada kendala teknis. Jika mesin pompa air beroperasi, banjir lebih cepat surut,” ujarnya.

Baca Juga: Jateng Di Rumah Saja: 2 Poin Ini Bikin SE Gubernur Ganjar Dinilai Tidak Masuk Akal

Pemkab Sukoharjo bertindak cepat merespons bencana banjir yang merendam ratusan rumah penduduk sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin termasuk di Gadingan.

Dapur umur didirikan di Balai Desa Laban untuk menyuplai logistik warga yang rumahnya terendam banjir. Masyarakat tak bisa memasak makanan selama genangan air masih merendam rumah.

Kapolsek Mojolaban, AKP Mulyanta, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas, mengatakan anggota TNI-Polri siap membantu proses evakuasi wargaa yang terjebak banjir pada malam hari.

Baca Juga: KAMI Jateng Minta Gubernur Ganjar Cabut SE Jateng di Rumah Saja

Polres Sukoharjo dan Kodim 0726/Sukoharjo memiliki perahu karet yang siap digunakan untuk mengevakuasi para lanjut usia (lansia), ibu hamil dan anak-anak dari kepungan banjir.

“Jika dibutuhkan perahu karet bisa digunakan untuk mengevakuasi masyarakat yang terjebak di dalam rumah. Kami juga memberikan bantuan makanan untuk dapur umum,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya