SOLOPOS.COM - Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah, Sujarwanto, mencoba gas rawa di Dusun Dukuh, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Dusun Ngrawan, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar menyimpan potensi gas rawa atau biogenic shallow gas (BSG). Potensi itu kini akan dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga dengan menyalurkannya ke rumah-rumah penduduk sekitar.

Harapannya, gas rawa tersebut mampu menyuplai kebutuhan bahan bakar warga desa tersebut. Baik untuk keperluan dapur atau lainnya. Sumur tempat keluarnya gas rawa tersebut oleh warga setempat disebut sumur api.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Dusun Ngrawan, Wahyudi, mengatakan setidaknya akan ada 30 keluarga yang akan memanfaatkan gas rawa tersebut. “Gas itu akan dimanfaatkan untuk warga sekitar untuk kebutuhan dapur. Sekarang ada sekitar 30 keluarga yang berada di sekitar sumur api, tapi mungkin juga bisa bertambah lagi,” ujarnya saat ditemui wartawan, Senin (27/6/2022) di Krendowahono.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menambahkan saat ini lokasi sumur tengah dibangun instalasi pompa gas dan penampungnya untuk disalurkan ke rumah-rumah warga. “Sekarang masih dibangun oleh Cabang Dinas ESDM Jateng Wilayah Solo, belum selesai,” imbuhnya.

Baca Juga: Sragen dan Karanganyar Bakal Punya Energi Gas Rawa Akhir Tahun Ini

Lebih lanjut Wahyudi mengungkapkan gas rawa yang keluar masih bercampur dengan air sehingga perlu proses pemisahan. “Saat ini kan gas masih bercampur dengan air asin. Nanti kalau sudah dipisah, gasnya untuk dapur, airnya bisa dialirkan untuk wisata atau terapi mandi air asin,” imbuhnya.

Seperti diketahui, warga Dusun Ngrawan, Desa Krendowahono, dihebohkan temuan air yang langsung terbakar bila disulut api pada awal 2020 lalu.

Ketua RT 006/RW 001, Dusun Ngrawan, Solikhin Hidayat, mengatakan air yang terbakar bila disulut api itu berasal dari sumur bor di tanah miliknya. Sumur itu berada di pekarangan yang hanya berjarak sekitar 15 meter dari rumah Solikhin dan 2 meter dari gudang penyimpanan kayu.

Baca Juga: Melihat Potensi Pemanfaatan Gas Rawa di Rajek Grobogan

“Airnya itu rasanya asin dan ada rasa lumpurnya lalu juga muncul gelembung-gelembung seperti mendidih. Nah pas malam-malam anak muda ada yang iseng mau mengecek airnya warnanya seperti apa menggunakan korek api. Saat dinyalakan koreknya kok airnya ikut terbakar. Sejak itu baru disadari [ada potensi gas rawa],” ujar dia saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya