SOLOPOS.COM - SIAGA BENCANA -- Warga Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Boyolali, mengikuti simulasi penanganan bencana alam gempa bumi, akhir pekan lalu. (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono))

Boyolali (Solopos.com) – Pemerintah Desa (Pemdes) Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Boyolali, segera membentuk tim siaga bencana tingkat desa. Tim ini diharapkan mampu melakukan manajemen penanganan bencana di desa. Direncanakan tim itu beranggotakan seluruh elemen masyarakat dan organisasi desa seperti PKK, karang taruna dan pemangku kepentingan, termasuk perangkat desa.

SIAGA BENCANA -- Warga Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Boyolali, mengikuti simulasi penanganan bencana alam gempa bumi, akhir pekan lalu. (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat ini masih evaluasi setelah mengikuti berbagai pelatihan yang digelar sebelumnya bersama sejumlah lembaga sosial,” ujar Kades Cepokosawit, Slamet Raharjo. Slamet menambahkan pembentukan tim siaga ini menilik sejarah lima tahun lalu, di mana sebagian besar wilayah Cepokosawit porak-poranda dihantam gempa bumi 27 Mei silam. Menurut Slamet, akibat gempa bumi, sekitar 80 persen rumah warga rusak dan tidak bisa ditinggali.

Slamet menyatakan dalam peristiwa gempa bumi itu tiga dukuh rusak parah, yakni Satriyan, Kenteng dan Cepokosawit, dengan jumlah 154 KK dengan jumlah jiwa sekitar 461 orang. “Ada dua warga kami yang meninggal dunia dan dua luka parah dan kini mengalami cacat permanen,” tambah dia.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng juga membentuk desa siaga bencana di sejumlah daerah yang dinyatakan rawan bencana. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jateng Maduseno Widyoworo mengatakan hingga saat ini sudah ada 22 desa di Jateng yang dinyatakan sebagai desa siaga bencana. Desa siaga itu, jelasnya, tersebar di beberapa wilayah yang sangat rawan bencana baik tanah longsor, banjir maupun tsunami.

“Sudah ada 22 desa yang sangat rawan bencana di antaranya di Kabupaten Pekalongan, Brebes, Karanganyar, Wonosobo, Purworejo dan beberapa wilayah di lereng Merapi,” ujarnya di tempat yang sama. “Dana pembentukan desa siaga bencana itu berasal dari APBD Provinsi dan ada beberapa lembaga swadaya masyarakat yang juga bekerja sama dalam pembentukan desa siaga bencana itu, salah satunya melalui badan dunia PBB, UNDP di tiga kabupaten di Jateng dengan jumlah desa mencapai enam desa,” tambah dia. Sementara untuk beberapa desa di lereng Merapi yang masuk wilayah Jateng, Maduseno mengatakan pembentukan desa siaga itu diperkirakan akan dilakukan pada 2012 mendatang.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya