SOLOPOS.COM - Peserta menghadiri Bimtek aplikasi simpeldesa di pendopo Kantor Desa Banyuanyar, Ampel, Boyolali, Selasa (22/2/2022). (Istimewa-Komarudin)

Solopos.com, BOYOLALI — Kepala Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Boyolali, Komarudin, menggabungkan konsep desa wisata (dewi) dan desa digital (dedi) di desanya yang ditargetkan terlaksana pada 2022. Dia menjelaskan desa wisata pelan-pelan telah berjalan, diiringi keberlangsungan desa digital.

“Desa wisatanya bernama Kampus Kopi [Kampung Susu dan Kopi], untuk desa digitalnya adalah pelayanan masyarakat berbasis smartphone. Penggarapannya berdampingan, karena mereka kan saling menguatkan [dewi dan dedi], jadi tidak bertabrakan,” kata dia, Kamis (24/2/2022), di Banyuanyar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Untuk merealisasikan tujuan itu, pihaknya telah memulai pada 2015 secara tidak sengaja dengan pembangunan 5 titik hotspot gratis di desa setempat. Pada 2015-2018 pembangunan hotspot murni dari dana desa. Kemudian Banyuanyar mendapat pembinaan dari Diskominfo Boyolali, dan pada 2018 diberikan fasilitas internet gratis sampai hari ini.

Baca juga: Kesulitan Regenerasi, Perajin Logam Tumang Boyolali Cari Pandai Besi

“Kami tiap tahun mencicil menambah titik hotspot, sampai dengan 2022 ini sudah mencapai 30 titik, dan itu gratis untuk masyarakat,” kata Komarudin. Dia menjelaskan tidak semua desa memiliki fasilitas internet gratis dan merata.

Masterplan Desa Digital

Menurutnya, internet desa adalah salah satu embrio menuju desa digital. “Dalam rangka mengimplementasikan itu, menguatkan desa digital, desa berjejaring ya kan, kami bekerja sama salah satunya membuat masterplan desa digital yang saat ini dikuatkan dengan Disdukcapil sendiri, dengan adanya aplikasi KTP, KK online itu,” katanya.

Selain sinergi antara Disdukcapil dan desa, dia mengaku bekerja sama dengan PT Telkom untuk melaksanakan aplikasi Simpeldesa atau Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Desa.

Baca juga: Momen Kades di Boyolali Curhatkan Masalah Desa kepada Tim MBKM UNS Solo

“Dengan adanya aplikasi Simpeldesa ini, benar-benar membantu dengan adanya pelayanan kependudukan, ekonomi, sosial, BUMDes juga disitu, itu cukup bisa diakses dengan lebih mudah,” kata dia. Dia menambahkan telah mensosialisasikan aplikasi Simpeldesa tersebut kepada masyarakat.

Secara terpisah, Tim Teknis Simpeldesa, Muhammad Nur Irfan Farobi, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (25/2/2022), menyatakan Simpeldesa merupakan produk Telkom yang salah satu visinya adalah membangun ekosistem ekonomi digital di desa. Desa yang sudah implementasi simpeldesa sudah hampir mencapai 400 an di seluruh Nusantara.

“Kalau di Boyolali baru Desa Banyuanyar Mbak yang pertama, saya pribadi sebagai PIC pasca desa tersebut aktivasi, fokus ke presentasi, bimtek [bimbingan teknis], edukasi terhadap operator dan pejabat desa. Kurang lebih seperti itu,” kata pria yang akrab disapa Obi itu.

Baca juga: Menko PMK Cek Penyaluran Bansos di Boyolali, Ini Evaluasinya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya