SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google.img)

Solopos.com, SRAGEN--ED, 30, seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Sragen menganggur di Taiwan setelah ia menjalani operasi usus besar yang membuatnya tak bisa buang air besar melalui lubang anus.

Derita TKW asal Sragen itu viral di media sosial setelah diunggah oleh Fanpage Facebook, Faisal Soh, pada Jumat (19/3/2021). Hingga Minggu (21/3/2021) siang, postingan itu mendapat 8.184 komentar dan dibagikan 5.554 kali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Postingan video berdurasi 20,59 menit itu menceritakan penderitaan ED setelah menjalani operasi kanker usus besar. Penyakit itu baru dirasakan ED sejak akhir 2020 lalu.

Baca Juga: Hilang Sehari, Pemuda Karangmalang Sragen Ternyata Meninggal Di Sungai

Karena penyakit kanker itu tergolong parah, dokter dari Taiwan terpaksa mengambil tindakan operasi untuk menyelamatkan jiwa ED.

Tim dokter memotong usus besar dari ED hingga membuat ia tidak bisa lagi buang air besar (BAB) melalui lubang anus.

Sebagai ganti, tim dokter membuat lubang pada bagian perut sebelah kiri dari ED. Lubang itu difungsikan sebagai pengganti anus yang sudah tidak bisa dipakai.

“Awalnya berat, saya tidak habis pikir bakal punya penyakit kaya gini. Akhir tahun lalu baru terasa,” ujar ED dalam video itu.

Baca Juga: Tak Banyak Yang Tahu, Begini Makna Filosofi Seni Tayub Khas Sragen

Kehidupan Baru

Setelah operasi itu, ED harus menjalani kehidupan baru. Ia tidak pernah tahu kapan ia buang air besar atau sekadar buang angin.

Oleh sebabnya, lubang pada bagian perut itu harus selalu dipasangi alat khusus semacam kantong plastik untuk menampung kotorannya. Harga satu alat tersebut terbilang mahal yakni 190 New Taiwan Dolar (NTD) atau setara Rp96.148.

ED biasa mengganti alat itu sekali dalam tiga hari. Dalam sebulan, rata-rata ia harus merogoh kocek lebih dari Rp900.000 untuk membeli alat tersebut. Beban itu semakin berat bagi dia karena ED belum mendapat pekerjaan di Taiwan.

Baca Juga:  Tolak Impor Beras, KTNA Sragen Surati Bupati

Pihak agen masih berusaha mencari pekerjaan buat ED dengan keterbatasan yang ia miliki. “Harapan dia masih bisa bekerja demi kasih kahidupan yang lebih layak untuk anaknya. Pihak agensi masih berusaha mencari pekerjaan untuk dia. Harapannya ada majikan yang mau menerima kondisinya seperti itu,” papar Faisal Soh.

Faisal berharap pemerintah Indonesia memberi perhatian kepada ED, salah satu pahlawan devisa asal Bumi Sukowati. Ia juga berharap kepada teman-teman sesama buruh migran bisa membantu meringankan beban dari ED.

Sejauh ini, Solopos.com belum bisa mengonfirmasi ED. Saat dihubungi melalui WhatsApp (WA) belum ada balasan. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen juga belum bisa dimintai keterangan terkait masalah yang dihadapi salah satu pahlawan devisi di Taiwan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya