SOLOPOS.COM - Pekerja di pabrik tahu di Tegalgede, Karanganyar, menata tahu yang sudah siap di rak penyimpanan sebelum dijual Senin (7/9/2020). (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Harga bahan baku pembuatan tahu, berupa kedelai, yang melejit sebulan terakhir membuat sejumlah produsen tahu di Karanganyar menjerit.

Merespons kenaikan harga kedela tersebut sudah ada produsen tahun yang menaikkan harga jual produknya. Berdasarkan wawancara Solopos.com dengan sejumlah produsen tahu, Senin (7/9/2020), harga kedelai yang biasanya Rp6.500 per kilogram (kg), melonjak menjadi Rp7.100-Rp7.200/kg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harga yang berlaku saat ini disebut sudah turun dibandingkan harga beberapa waktu lalu yang sempat menyentuh Rp7.800 per kg.

10 Berita Terpopuler : Pj Sekda Sukoharjo Positif Covid-19

Produsen tahu di Karanganyar, Mariman, mengatakan selama pandemi harga kedelai terus naik hingga mencapai angka Rp7.800 per kg. Sedangkan, dia setiap hari menghabiskan 2 kuintal kedelai untuk memproduksi 110 papan tahu.

“Saat ini harganya sudah sedikit turun menjadi Rp7.200 per kilogram. Tapi masih jauh dari harga normal sebelum pandemi sekitar Rp6.500 per kilogram kedelainya. Padahal selama sepekan saya bisa menghabiskan 1,5 ton kedelai. Tentunya masa-masa seperti ini sangat berat bagi pengusaha seperti kami,” terang dia, Senin (7/9/2020).

Agar usahanya masih bisa terus berjalan, produsen tahu di Karanganyar itu memutuskan untuk menaikan harga tahu menjadi Rp24.000 per papan untuk pembeli skala besar dari yang awalnya Rp22.000 per papan. Setiap papan bisa menjadi 70 tahu tergantung permintaan.

5 Channel Youtube Edukasi yang Aman Ditonton Bayi dan Anak-Anak

Harus Gaji Karyawan

“Kalau yang skala kecil beli bisa sampai Rp27.000 per papan jualnya. Jadi memang lebih mahal. Karena ini juga kami butuhkan agar usaha tetap jalan dan saya masih bisa menggaji empat karyawan saya yang masih bekerja saat ini,” imbuh dia.

Jika nantinya harga kedelai masih terus naik, Mariman mengaku belum bisa memutuskan apakah akan berhenti memproduksi tahu sementara waktu atau masih terus jalan. Hal itu karena kedelai yang digunakan saat ini merupakan kedelai impor.

“Kedelainya dari Amerika yang diimpor. Tapi kalau harganya mencapai Rp8.000 per kilogram, nanti lihat penjualnya. Kalau masih mampu ya kami buat, kalau tidak ya bagaimana nanti caranya agar tetap bisa jalan,” ujar dia.

Demi Pilkada Klaten Mulyani Cuti 71 Hari, Harjanta Mundur dari Kades, Arif Pensiun Dini

Senada diungkapkan produsen tahu di Karanganyar lainnya, Didik Teguh. Dia mengakui harga kedelai terus meroket hingga dirinya terakhir mendapatkan harga Rp7.100 per kg.

Dia baru menyadari adanya kenaikan setelah sebulan belakangan. Meskipun begitu, dia mengaku usahanya masih belum terlalu terpengaruh dengan kenaikan harga kedelai.

“Terakhir itu beli sudah Rp7.100 per kilogram. Dampaknya masih belum terlalu terasa karena baru saja kulakan bahan baku. Kalau infonya naiknya itu sekitar Rp50 per hari. Jadi bagi saya yang produksi tahu belinya tidak setiap hari karena beli kalau stok sudah mau habis saja, baru sadar naik setelah terakumulasi jadi harganya segini,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya