SOLOPOS.COM - Kondisi lantai IV Pasar Klewer Solo tergenang akibat tempias air saat hujan deras, Rabu (25/12/2019) lalu. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Sejumlah pedagang di lantai IV Pasar Klewer Solo mengeluhkan tempias dan atap yang bocor saat hujan deras mengguyur. Hal itu membuat air masuk dan menggenangi lantai.

Tempias tersebut juga terjadi di sekitar kantin atau warung makan di kompleks pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah itu. Salah satu pedagang, Ari Kurniawan, mengatakan kondisi tersebut sudah berlangsung sejak setahun lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, sampai saat ini tidak ada tindak lanjut dari Dinas Perdagangan (Disdag). “Kami sudah laporan ke Dinas, Komisi III DPRD, dan paguyuban. Tapi belum ada tindakan," jelas dia saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (3/1/2020).

Menurut Ari, pedagang yang paling terdampak adalah di Blok O dan P. Kalau sudah tempias, dagangan basah semua.

Ekspedisi Mudik 2024

"Pedagang pernah memasang tirai agar tidak tempias, tapi dilepas karena waktu itu ada lomba pasar. Sampai sekarang tidak dipasang lagi,” kata dia.

Eks Kades Tanjungsari Boyolali Jadi Tersangka Korupsi Rp1,3 Miliar

Ihwal kebocoran, Ari menyebut air merembes dari atap dan jatuh hingga membasahi lantai. Rembesan terjadi di beberapa lokasi di lantai yang sama. Pedagang khawatir hal tersebut membahayakan pengunjung terlebih saat hujan deras dengan durasi yang lama.

“Kami ingin ada pemasangan tirai yang bisa dibuka dan ditutup. Karena kalau permanen, pasti hawanya jadi lebih panas,” ucapnya.

Bendahara Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Muflikatin mengaku sudah mendengar keluhan tersebut. Tempias terparah terjadi saat hujan deras disertai angin kencang pada Rabu (25/12/2019).

“Saat hujan deras sampai beringin Alun-alun Utara Keraton tumbang, tampiasnya sangat parah sampai pedagang di Blok O dan P tutup semua. Mereka yang paling terdampak. Saat ada laporan, kami langsung ke lantai IV untuk mengecek kondisinya,” kata dia.

Dalam waktu dekat, paguyuban berencana menggelar audensi bersama Disdag untuk menyampaikan sejumlah keluhan.

Pria Stres Aniaya Ibu Kandung Hingga Meninggal di Sragen, Gara-Garanya Minta Ganti Nama

“Semua keluhan dan catatan pedagang akan kami sampaikan saat audensi itu agar segera diselesaikan,” ucap Muflikatin.

Dimintai konfirmasi terkait hal tersebut, Sekretaris Disdag Kota Solo, Erni Susiatun, mengaku sudah menerima laporan perihal tempais, namun tidak dengan kebocoran atap.

“Info tempias sudah masuk. Tapi, pedagang punya solusi dengan memasang tirai agar dagangannya tidak basah. Kalau bocor, kami belum mengecek. Kalau misalnya ada kebocoran, kami akan mencari solusinya. Tempias terjadi saat hujan deras disertai angin kencang. Kalau tidak ada angin, airnya juga tidak masuk lingkungan pasar,” kata Susi, sapaan akrabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya