SOLOPOS.COM - Ilustrasi pria memakai obat tetes mata. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Ada sejumlah obat yang tidak membatalkan ibadah puasa di Bulan Ramadan, apa saja ya? Padahal pada umumnya, jika minum obat pada siang hari bisa membatalkan puasa.

Daftar jenis penggunaan obat yang tidak membatalkan puasa didapatkan dari kesepakatan para ahli medis dan agama. Nah, agar ibadah puasa Anda lancar, simak ulasannya di info sehat kali ini.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Kesepakatan terkait obat yang tidak membatalkan puasa tersebut diambil setelah diskusi besar dalam seminar medis religius bertajuk An Islamic View of Certain Contemporary Medical Issues” yang diselenggarakan di Maroko, beberapa waktu lalu. Obat ini ada pula yang diberikan secara oral.

Baca Juga: Jual Obat Mercon, 3 Remaja Magelang Diciduk Polisi

Nah, bagi Anda yang sedang mengalami masalah kesehatan dan membutuhkan obat, simak daftar jenis penggunaan obat yang tidak membatalkan puasa berikut ini seperti dikutip dari hellosehat.com pada Selasa (19/4/2022) :

– Obat tetes mata
– Semua zat yang diserap ke dalam tubuh melalui kulit, seperti krim, salep, dan plester obat
– Suntikan melalui kulit, otot, sendi, atau pembuluh darah (kecuali pemberian makanan melalui intravena atau biasa dikenal dengan infus)
– Bantuan oksigen, bantuan anestesi atau suatu tindakan menghilangkan rasa sakit
– Tablet nitrogliserin atau obat yang ditempatkan di bawah lidah untuk pengobatan angin duduk
– Obat kumur atau semprotan oral, dengan syarat tidak ada yang tertelan.
– Tetes hidung atau semprotan hidung
– Inhaler

Baca Juga: Ini Waktu yang Tepat untuk Gosok Gigi Saat Puasa Ramadan

Sedangkan bagi obat lainnya yang harus ditelan secara oral, tentu butuh trik tersendiri untuk menyiasati jadwal minum obat.  Pasalnya, selama berpuasa, waktu minum obat kita berubah dari 24 jam jadi lebih kurang 10 jam. Penyesuaian waktu penggunaan obat tersebut dibutuhkan sehingga efek terapi pengobatan tetap optimal.

Baca Juga:  Daftar Negara dengan Durasi Puasa Terlama di Dunia, Ada yang 20 Jam

Berikut ini cara membagi jadwal minum obat antara waktu sahur dan berbuka puasa:

– Untuk obat dengan dosis satu kali dalam sehari, minumlah saat berbuka atau saat sahur.
– Untuk obat dengan dosis dua kali dalam sehari, minumlah satu kali saat berbuka dan satu kali saat sahur.
– Untuk obat dengan dosis tiga sampai empat kali sehari, minumlah tiap obatnya dengan membagi durasi waktu antara berbuka puasa dan sahur secara sama rata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya