SOLOPOS.COM - Sebanyak tiga alat berat yang disita Satreskrim Polres Klaten dari lokasi pertambangan ilegal di lereng Gunung Merapi terparkir di halaman parkir Mapolres Klaten, Selasa (6/9/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyoroti maraknya tambang ilegal yang berlokasi di Klaten menyusul memperoleh keluhan dari warganet di media sosial (medsos). Di sisi lain, Polres Klaten telah mengungkap enam kasus tambang ilegal dalam setahun terakhir.

Sebagaimana diketahui, tiga dari enam kasus tambang ilegal di Klaten diungkap aparat polisi dalam tiga bulan terakhir. Total tersangka yang ditangkap mencapai empat orang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Selain menangkap para tersangka, polisi juga menyita barang bukti. Di antaranya beberapa alat berat berupa ekskavator yang saat ini berada di Mapolres Klaten. Tiga kasus lokasi tambang ilegal di Klaten itu berada di Kecamatan Kemalang.

“Dari tiga kasus itu untuk dua kasus sudah P21 [berkas sudah lengkap dan siap disidangkan]. Sementara satu kasus masih proses penyidikan. Seluruh tersangka saat ini semua ditahan,” kata Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, saat ditemui wartawan di Mapolres setempat, Senin (28/11/2022).

Kapolres menegaskan bakal menindak seluruh kegiatan pertambangan ilegal di Klaten.

Baca Juga: Tambang Pasir Ilegal, Mbah Maridjan Ingatkan Empat Bupati Soal Merapi Nesu

“Ini menjadi atensi Kapolri serta Kapolda,” jelas Kapolres.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, di antara lokasi tambang ilegal yang diungkap Polres Klaten berada di Desa Tlogowatu dan Tegalmulyo. Kedua desa tersebut berada di Kecamatan Kemalang. Dari dua lokasi itu, polisi menetapkan tiga tersangka dan menyita tiga ekskavator.

Seiring berjalannya waktu, tiba-tiba seorang warganet mengeluhkan maraknya tambang ilegal di Klaten kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Minggu (27/11/2022). Dalam keluhannya yang disampaikan di Twitter, warganet tersebut menyebutkan lebih dari 20 lokasi tambang ilegal di Klaten.

Semula, akun twitter @amr715882 dengan nama pemilik Mr. Agus mengungkapkan keluhannya tentang tambang ilegal di Klaten. Selain ke Gibran, akun tersebut juga mencolek akun Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Ganjar Sebut Backingan Tambang Ilegal Gede-Gede, Tapi Tidak Tahu Siapa

Mas..sampekan ke pak @jokowi untuk menindak tambang pasir ilegal yg ada di kab.klaten, lebih dari 20 titik lokasi..tp dibiarkan,” tulis akun @amr715882.

Menyikapi hal itu, Gibran angkat bicara di akun Twitternya. Ternyata, Gibran sudah tahu informasi tambang ilegal yang berlokasi di Klaten itu dari bupati.

Ya pak. Ini bupati juga beberapa kali mengeluh ke saya. Backingan nya ngeri,” tulis @gibran_tweet.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, membenarkan pernah curhat ke Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka terkait aktivitas pertambangan ilegal di Klaten.

Baca Juga: Saat Gibran Senggol Backing Tambang Ilegal & Kasus Penganiayaan di Soloraya

“Memang baik itu curhatan maupun pelaporan langsung ke Pak Presiden, langsung ke Ketua KPK yang saat itu di Semarang, kemudian juga ke gubernur dan bertemu dengan Mas Gibran yang putra Pak Presiden juga. Memang iya [curhat soal aktivitas tambang ilegal yang berlokasi di Klaten]. Kekuatan saya sangat terbatas. Makanya, saya memohon kepada pejabat negara membantu kami,” kata Mulyani saat ditemui wartawan di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (28/11/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya