SOLOPOS.COM - Pemain Persis Solo berhamburan keluar lapangan saat kericuhan terjadi pada Derbi Mataram antara PSIM Jogja melawan Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Jogja, Senin (21/10/2019) sore. (Harianjogja/Jumali )

Solopos.com, SOLODerbi Mataram kembali tersaji dalam Liga 2 2021. Undian Liga 2 yang dilakukan menempatkan Persis Solo satu grup dengan PSIM Jogja di Grup C.

Kali ini Persis Solo bertindak sebagai tuan rumah karena Liga 2 akan memainkan format home tournament dengan sistem double round robin di babak penyisihan. Masing-masing tim akan bermain sebanyak 10 kali dalam fase grup ini.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Persis dan PSIM tergabung satu grup bersama tim-tim dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tim tersebut adalah PSG Pati, PSCS Cilacap, Persijap Jepara, dan Hizbul Wathan FC (HWFC).

Baca Juga: Tidak Ada Nama AHHA PS Pati FC dalam Daftar Kontestan Liga 2

Nantinya, dua tim terbaik dari masing-masing grup berhak lolos ke babak delapan besar. Klub-klub yang lolos fase grup, bakal kembali bertarung dalam format home tournament untuk memperebutkan empat tiket menuju semifinal.

Derbi Mataram selalu menyajikan cerita tersendiri. Sebagian kisah berakhir kelam seperti saat Persis melawat ke markas PSIM dalam ajang Liga 2 2019, 21 Oktober 2019.  Kerusuhan meletup seusai Persis mencundangi tuan rumah dengan skor 3-2 di Stadion Mandala Krida, Jogja.

 

Berikut ulasan sejumlah bentrok yang diharapkan tak terulang pada Derbi Mataram musim ini:

-Pelemparan botol ke bench pemain Persis sejak babak pertama, tepatnya setelah Hapidin menjebol gawang PSIM.

-Winger Persis, Slamet Budiyono, dicekik pemain PSIM, Achmad Hisyam Tolle, setelah mencoba melerai pertikaian antara Ilhamul Irhaz dan Tolle di babak pertama. Budi juga dipukul Ade Suhendra dari belakang.

-Gelandang Persis, M. Shulton Fajar, mendapat tendangan “kungfu” dari Achmad Hisyam Tolle lantaran dianggap mengulur waktu. Shulton juga dipukul Raymond Tauntu dari belakang yang membuat kedua pemain mendapat kartu merah. Insiden ini memantik kericuhan yang melibatkan suporter.

Baca Juga: Breaking News! Persis Solo Tuan Rumah Liga 2, Segrup dengan PSG Pati dan PSIM Jogja-Gelandang Persis, Dwi Cahyono, diinjak-injak orang yang diduga panpel PSIM saat kerusuhan berlangsung.

-Asisten Pelatih Persis, Choirul Huda, mendapat bogem mentah yang membuat pelipis kirinya bocor. Pelaku diduga panpel PSIM.

-Seorang pendukung Persis Solo dikeroyok di tribune Stadion Mandala Krida. Kondisi wajah penuh lebam dan mengalami luka di bagian mata.

-Jurnalis Goal Indonesia asal Solo, Lukas Budi Cahyono, mendapat intimidasi saat mengabadikan foto tendangan “kungfu” Tolle. Karena merasa diancam, Budi akhirnya menghapus foto-foto tersebut. Sejumlah pentolan suporter PSIM juga sempat “memburu” wartawan asal Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya