SOLOPOS.COM - Petugas memeriksa sumur lokasi bunuh diri nenek BR, 63 tahun, di Wirosari, Grobogan, Senin (18/4/2022). (Solopos.com-Polsek Wirosari)

Solopos.com, PURWODADI — Diduga mengalami depresi karena menderita kanker serviks, seorang perempuan lanjut usia atau lansia, BR, 63 tahun, bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke sumur dengan kedalaman 8 meter, Senin (18/4/2022).

Korban ditemukan meninggal dunia oleh SJ, 42 tahun, Kepala Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. Saat itu saksi bermaksud mengambil air di sumur milik tetangganya untuk minum kuda miliknya.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Saat hendak mengambil air dengan cara menimba, saksi melihat ada tubuh seorang perempuan dalam sumur. Kontan hal itu disampaikan ke tetangga yang lain,” jelas Kapolsek Wirosari AKP Wibowo.

Bersama tetangga yang lainnya, saksi kemudian berupaya mengevakuasi tubuh korban dari dalam sumur. Warga akhirnya berhasil mengangkat tubuh korban yang kemudian diketahui adalah BR, yang tak lain tetangga pemilik sumur.

Baca juga: Gayeng! Warga Ngabuburit di Jalan Yang Dibangun Crazy Rich Grobogan

Saksi bersama warga kemudian mengecek kondisi korban, ternyata perempuan lansia tersebut sudah meninggal dunia. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke RT dan dilanjutkan ke Polsek Wirosari.

Setelah menerima laporan tersebut, anggota Polsek Wirosari bersama team Inafis Polres Grobogan dan Tim medis dari puskemas Wirosari 1 melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban.

Pemeriksaan disaksikan pelapor dan pihak kluarga korban. Dari hasil pemeriksaan medis terhadap korban sudah meninggal dunia sekitar 4 sampai dengan 5 jam dari saat ditemukan saksi SJ.

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Penjual Parfum Keliling di Gedung DPRD Jateng

Tim medis menemukan luka terbuka di bagian kepala korban diduga akibat terkena benturan pada dinding sumur pada saat korban menceburkan diri ke dalam sumur. Tidak ditemukan tanda kekerasan atau bekas penganiayaan.

“Menurut keterangan keluarga sudah 4 tahun menderita kanker serviks, pernah dioperasi namun tidak ada perubahan. Korban sering berteriak kesakitan dan didiga mengalami depresi akibat penyakitnya. Kemudian mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri menceburkan diri di sumur,” jelas Kapolsek Wirosari.


Peringatan

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.

Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, atau pun klinik kesehatan mental.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.”

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya