SOLOPOS.COM - Ilustrasi stop bullying. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Seorang anak SD di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal diduga karena depresi seusai menjadi korban perundungan, yakni dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman sebayanya.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) melakukan penjangkauan terhadap keluarga korban perundungan anak SD yang berujung maut di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar, mengatakan pihaknya melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) setempat sedang menangani kasus ini.

“UPTD di daerah sudah melakukan penjangkauan terhadap keluarga korban,” kata Nahar, Jumat (22/7/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Anak SD di Tasikmalaya meninggal seusai mengalami perundungan oleh teman sebayanya, yakni dipaksa menyetubuhi kucing. Adegan tersebut direkam oleh teman korban dan disebarkan sehingga viral.

Baca Juga : Anak SD di Tasikmalaya Meninggal Usai Dirisak, Dipaksa Setubuhi Kucing

Bocah berusia 11 tahun dan duduk di bangku kelas 5 SD itu diduga mengalami depresi karena peristiwa yang dialami tersebut. Korban diduga mengalami trauma dan depresi sehingga kondisi kesehatan fisik pun menurun.

“Korban mengeluh kesakitan di tenggorokan hingga enggan makan, enggan minum. Secara psikis, anak ini dilaporkan murung, sering melamun,” tutur Nahar.

Korban menghembuskan nafas terakhir di RSUD Kabupaten Tasikmalaya. Ia mengaku prihatin terhadap peristiwa perundungan yang dialami anak SD tersebut hingga berujung kematian.

Kronologi Kejadian

“Tentu kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Ini menjadi warning menjelang Hari Anak Nasional bahwa ancaman itu [perundungan] ada di sekitar kita. Kekerasan ada di sekitar kita. Oleh karena itu, tidak boleh lelah untuk memastikan upaya-upaya pencegahan dan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.”

Baca Juga : Kasus Anak SD di Tasikmalaya Meninggal: Polisi Periksa 15 Orang

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Daerah Tasikmalaya, Ato Rinanto, membenarkan peristiwa tersebut.

Ato menceritakan kronologi sebelum peristiwa anak SD usia 11 tahun meninggal diduga karena depresi seusai mengalami perundungan, yakni dipaksa teman sebayanya untuk menyetubuhi kucing.

“Video tersebut direkam pada akhir Juni. Ada anak usia 11 tahun kelas 5 SD. Di situ diduga dipaksa oleh teman-temannya untuk melakukan perbuatan tidak senonoh. Saat melakukan perbuatan itu sambil direkam oleh teman-temannya,” kata Ato seperti dikutip Solopos.com dari Kabar Siang TVOne di kanal YouTube tvonenews berjudul Depresi Dirundung Teman, Bocah 11 Tahun Meregang Nyawa, Jumat (22/7/2022).

Teman-teman korban menyebarkan video tersebut sehingga viral di kampung tempat korban tinggal. “Disebarkan melalui WhatsApp dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu, korban mengalami penurunan kondisi kesehatan, murung, dan lain-lain,” tutur dia.

Pihak keluarga membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena kondisi tubuhnya menurun. Bocah 11 tahun itu enggan makan dan minum. Dia dibawa ke RSUD terdekat pada Jumat (15/7/2022). Namun, korban meninggal dunia saat menjalani perawatan.

Baca Juga : Viral! Bocah SD di Jogja Dipukul Kakak Kelas Hingga Usus Bernanah

“Anak ini dibawa ke rumah sakit. Setelah dibawa ke rumah sakit itu sempat dibawa pulang. Lalu dibawa lagi ke rumah sakit. Kami dapat info, Minggu [17/7/2022] malam meninggal,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya