SOLOPOS.COM - Ilustrasi Rekam Data e-KTP (Dok/JIBI/Solopos)

Blanko e-KTP menipis sejak Juni lalu. Padahal di banyak daerah, termasuk Depok dan Bogor, banyak penduduk yang belum mendapatkan e-KTP.

Solopos.com, BOGOR — Tiga daerah di Depok dan Bogor membutuhkan 210.000 blanko e-KTP hingga akhir tahun ini menyusul menipisnya ketersediaan blanko dari pemerintah pusat sejak Juni lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor Dodi Ahdiat mengatakan rerata per hari warga Bogor yang mengajukan pembuatan e-KTP mencapai 1.000 orang. “Tapi tidak semua warga terlayani karena blanko yang ada tidak mencukupi. Akhirnya kami antisipasi dengan pembuatan surat keterangan jika warga memang sangat membutuhkan e-KTP fisik,” ujarnya pada Bisnis/JIBI, Rabu (24/8/2016).

Dia menuturkan kebutuhan e-KTP tersebut digunakan warga untuk keperluan administrasi bank dan keperluan lainnya. Dalam surat keterangan tersebut, kata dia, dicantumkan NIK sesuai e-KTP yang sudah tercatat meskipun blankonya belum dicetak.

Menurutnya, kebutuhan blanko di Kota Bogor hingga akhir tahun mencapai 50.000 keping, namun blanko yang tersedia saat ini baru mencapai 10.000 keping. Kekurangan tersebut bukan sengaja dipendam, melainkan karena ketersediaan dari pemerintah pusat tidak tercukupi.

Namun demikian, katanya, kekurangan blanko tersebut tidak menyurutkan warga untuk membuat e-KTP. Bahkan saat ini Kota Bogor telah menyediakan pelayanan e-KTP di mal sebagai kreasi pelayanan terhadap warga. Baca juga: Rekam Data E-KTP Paling Lambat 31 September 2016, Ini Sanksi Jika Terlambat.

Sementara itu, Kasi Administrasi Kependudukan Disdukcapil Kabupaten Bogor Budi Badurataman mengatakan kebutuhan pencetakan blanko e-KTP di wilayahnya hingga akhir tahun mencapai 80.000 keping. Namun yang baru tersedia baru 6.000 keping.

Pihaknya berharap kepada Kementerian Dalam Negeri untuk mendistribusikan blanko e-KTP ke Kabupaten Bogor seiring banyaknya permintaan pembuatan e-KTP setiap harinya. “Rerata pengajuan e-KTP di Kabupaten mencapai 2.000 per hari,” paparnya.

Dia memaparkan pihaknya kerap bolak-balik ke Jakarta guna memastikan kuota blanko e-KTP untuk Kabupaten Bogor. Menurutnya, ketersediaan blanko dari pemerintah pusat memang belum mencukupi karena daerah-daerah lain juga sama-sama membutuhkan.

“Tapi kami sudah diberi jaminan bahwa saat ini blanko untuk Kabupaten Bogor akan dikirimkan meskipun tidak langsung 80.000 keping. Jadi distribusinya bertahap,” paparnya.

Dihubungi Bisnis/JIBI secara terpisah, Kepala Disdukcapil Kota Depok Misbahul Munir memaparkan hingga Agustus ini pihaknya sudah mencetak sekitar 20.000 e-KTP. Adapun kebutuhan blanko e-KTP hingga akhir tahun mencapai 80.000.

Dia mengatakan pelayanan pembuatan e-KTP per hari di Kota Depok mencapai sekitar 700 orang yang terdiri dari 63 kelurahan dan 11 kecamatan di Depok. Dia mengakui masih banyak warga yang belum memiliki e-KTP.

“Meski blanko e-KTP kurang, tapi setiap hari kami lakukan perekaman data. Nanti kalau sudah ada blanko kita langsung cetak. Sampai saat ini sudah ada sekitar 60.000 pengajuan yang belum,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya