SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta-
-Selain buku ‘Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century’, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Balitbang Depkum HAM) meneliti 20 buku yang bersifat provokatif. Depkum HAM juga akan membuat buku ‘tandingan’.

“Depkum HAM sedang mendalami 20 buku serupa yang bersifat provokatif. Buku itu sedang didalami oleh Litbang yang isinya antara lain bicara masalah adanya pihak-pihak yang ingin keluar dari NKRI,” kata Menkum HAM Patrialis Akbar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini disampaikan Patrialis saat acara seleksi akhir tahun Depkum HAM di Gedung Depkum HAM, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (30/12).

Kepala Balitbang Depkum HAM Hafid Abbas menambahkan, dalam 20 buku tersebut ada kesengajaan menggiring fakta ke arah disintegrasi dan separatisme.

Salah satu dari buku itu ditulis oleh Sam Karoba, yang menulis tentang masyarakat adat untuk menggunakan hak self determination.

“Pemahaman yang ditulis dia keliru. Buku-buku yang kami teliti ini, kami tidak sekadar melarangnya. Tetapi, akan membuat buku juga untuk meluruskan. Jadi ini semacam counter opinion,” kata Hafid.

Bahkan, menurut dia, ada salah satu buku yang diluncurkan di Gedung PBB New York pada 18 Juni 2009. Di dalam buku itu, kata dia, ada bab khusus yang menjelaskan seolah-olah ada satu negara yang berdiri sendiri. Padahal, wilayah itu masih bagian dari NKRI.

“Bukunya ditulis dalam bahasa Indonesia. Tetapi dikonfersi juga ke dalam bahasa Inggris.

Judulnya apa? “Ya belum bisa dijelaskan,” ujar Hafid.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya