Jakarta–Menyusul ditemukannya 8 orang terjangkit flu babi, pemerintah mengambil langkah mencegah penyebaran virus H1N1 di tanah air. Sebuah posko khusus didirikan untuk memantau dan melakukan koordinasi tindak penanganannya.

PromosiPemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Demikian hasil rakor bidang kesra mengenai antisipasi pandemi flu babi, Senin (29/6). Rakor yang dipimpin Menko Kesra Aburizal Bakrie berlangsung di Kantor Menko Kesra, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta.

Ekspedisi Mudik 2024

“Untuk mengantisipasi pandemi flu babi, kita mendirikan pos koordinasi yang tugasnya memantau dan melaporkan segala penanganan virus,” ujar Ical, panggilan Aburizal, dalam keterangan pada wartawan.

Posko yang berada di Kantor Menko Kesra itu memantau semua langkah penanganan yang dilakukan oleh jajaran Depkes RI. Dana operasionalnya berasal dari sisa anggaran pos penanganan flu burung yang dimiliki Depkes RI.

Salah satu langkah penanganan yang akan dipantau dan dikoordinasikan oleh posko baru tersebut terkait dengan diselenggarakannya dua kegiatan internasional pada Agustus 2009. Yaitu Seal Bunaken di Manado dan Konferensi Internasional AIDS di Bali.

Pendirian posko didorong ditemukannya 8 orang terjangkit flu burung di wilayah RI. Mereka semua adalah warga negara Australia dan Singapura yang baru tiba di Indonesia. Sejauh ini belum ada laporan virus H1N1 menjangkiti warga Indonesia.

“Kita berharap tidak ada penularan dari manusia ke manusia. Untuk pihak-pihak yang suspect flu babi agar bersedia mengenakan masker selama 3 hari masa inkubasi,” tambah Menkes Siti Fadilah Supari pada kesempatan yang sama.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi