SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kasus influenza A H1N1 atau flu babi terus menyebar. Departemen Kesehatan mengumumkan 24 kasus baru sehingga totalnya mencapai 52 orang. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyatakan sebagian sumber penularan dari manusia ke manusia di Indonesia ada yang tidak terdeteksi.

“Ada pasien yang tidak mengetahui riwayat penularan,” kata Fadilah dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (9/7).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebanyak 24 pasien baru terdiri dari 15 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Sebanyak 14 orang baru tiba dari luar negeri dan 10 orang tertular di dalam negeri, dua diantaranya tidak mengetahui riwayat penularan. Mereka dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Rumah Sakit Sanglah Depansar, Rumah Sakit Sulianti Saroso, Rumah Sakit Gatoto Subroto, Rumah Sakit Siloam Kebun Jeruk, Rumah Sakit Kanujoso Djati Balikpapan, dan Rumah Sakit Adam Malik.

Pemerintah tetap siaga dengan penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan, terus mengaktifkan pemindai suhu, pemberian kartu kesehatan bagi penumpang dari luar negeri, penguatan pelacakan, penguatan survelans, laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi, serta mengikuti peraturan kesehatan internasional.

Fadilah menambahkan, dengan semakin menyebar dan tidak dapat dicegah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menghentikan tindakan pencegahan. Namun, beberapa negara tetap melakukan tindakan pencegahan seperti Cina, Singapura, maupun Indonesia sendiri.

Obat tamiflu di Amerika berdasarkan pemeriksaan laboratorium sudah resisten sehingga pemberian tamiflu tersebut dihentikan. Di Indonesia resistensi itu masih dijajaki, tetapi apabila terjadi, influenza A H1N1 masih bisa diobati dengan obat flu biasa yang dijual bebas. Dengan semakin bertambahnya kasus, persediaan tamflu juga semakin menipis, tetapi Fadilah tak merinci jumlahnya.

Mengenai kekawatiran perkawinan antara influenza A H1N1 dan H5N1, Fadilah mengatakan pemerintah melakukan pencegahan dengan memeriksa semua pasien dari kedua virus tersebut.

“Pasien H1N1 juga diperiksa H5N1-nya, dan sebaliknya,” kata Fadilah. Tindakan paling efektif, sebenarnya dengan menggunakan masker bagi setiap pasien sehingga tak terjadi penularan.

Perkawinan antara kedua virus, secara alami sebenarnya berlangsung lama bisa bertahun-tahun dan tidak mungkin terjadi dalam waktu satu bulan ini.

Tempointeraktif/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya