SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Tahun ini Departemen Pendidikan Nasional menargetkan jumlah siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama yang melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 1,5 juta orang.

“Agar target jumlah siswa Sekolah Menengah Umum dan Siswa Sekolah Menegah Kejuruan seimbang, tahun ini tercapai,” kata Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional Joko Sutrisno di kantornya Senin (6/7).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Joko menuturkan tahun ini Departemen telah menambah 4.000 ruang kelas baru dan 200 unit Sekolah Menengah Kejuruan. “Bahkan kami mencatat, ada Sekolah Umum yang berubah menjadi Kejuruan tahun ini,” ungkapnya.

Animo terhadap kejuruan diakuinya meningkat tahun ini. Ia mencatat peminat kejuruan di Surabaya meningkat 3 kali lipat tahun ini. Peningkatan ini terkait kenyataan bahwa 70 persen lulusan kejuruan diserap lapangan kerja.

“Hanya 10-15 persen yang melanjutkan ke Politeknik atau Perguruan Tinggi,” imbuh Joko.

Padahal lulusan sekolah menengah atas, hanya 25 persennya yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Sisanya mencari kerja atau menunggu tahun berikutnya.

“Mereka bekerja tanpa ketrampilan,” ungkap Joko.

Agar lulusan kejuruan kompetensinya meningkat, mulai tahun ini Departemen menggalakkan Kuliah Kerja Nyata tematik. Mahasiswa tingkat akhir, Joko melanjutkan, selama 5-6 bulan akan mengajar di sekolah kejuruan di daerah pemekaran atau daerah perbatasan.

“Batch pertama tahun ini ada 950 mahasiswa,” urainya.

Antisipasi ini sembari menanti pasokan guru kejuruan yang tersendat.

Tempointeraktif/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya