Solo (Espos)–Sekolah gratis yang gencar diiklankan oleh pemerintah harus dibarengi dengan pemahaman kepada masyarakat. Tujuanya agar masyarakat tidak keliru dalam mengartikan bahwa sekolah saat ini dapat ditempuh tanpa biaya apapun bagi semua kalangan.

PromosiJalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekjen Depdiknas Dr Ir Dodi Nandika menegaskan bahwa yang dimaksud dengan sekolah gratis adalah adanya pembiayaan untuk yang nonpersonailia.

Ekspedisi Mudik 2024

“Jadi, biaya yang dibebaskan ini adalah biaya nonpersonalia,” kata dia kepada wartawan di sela-sela acara Saresehan Peran Perguruan Tinggi Dalam Membangun Etika Bangsa di Auditorium UNS, Sabtu (23/5).

Menurutnya, ada biaya-biaya yang sampai saat ini belum bisa ditanggung seluruhnya oleh pemerintah, misalnya biaya administrasi untuk membangun gedung.
Selain itu, dana biaya operasional sekolah (BOS) juga tidak dapat menggratiskan semua komponen biaya operasional pendidikan.

Karena itu pula, perlu ada peran serta dalam hal pembiayaan dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk menutupi kekurangan dana BOS tersebut.

“Meski demikian, dana BOS ini juga akan terus ditingkatkan jumlahnya,” imbuh Dodi.

Pada sisi lain, pemerintah juga bertekad menyelesaikan target rehabilitasi gedung sekolah yang rusak pada tahun ini. Menurut Dodi, saat ini tersisa sembilan persen sekolah rusak yang belum tertangani. Pada tahun 2004, jumlah bangunan sekolah yang rusak masih lebih dari 45 persen dari semua gedung yang ada.

“Targetnya tahun 2009 ini sudah selesai semua. Kami kira kami masih punya waktu beberapa bulan ke depan untuk menyelesaikan target itu. Kami berharap kerjasama daerah dengan pusat ini lebih ditingkatkan untuk menyelesaikan ini,” kata dia.

Sementara itu, Rektor UNS Prof Dr dr Much Syamsulhadi SpKJ (K) dalam kesempatan yang sama mangatakan pihaknya terus mengupayakan peningkatan kualitas dan peran bagi bangsa. Terkait hal itu, UNS mulai menempati peringkat dalam webometric 2.159 di dunia.

Sementara di tingkat nasional, UNS juga menempati rangking 10 dari 33 PT yang masuk webometric dari sekitar 2.700 PT yang ada.

“Tidak hanya itu, UNS juga menempati posisi 171 dari 200 perguruan tinggi di Asia. Saya kira ini cukup membanggakan dan saya berharap, UNS semakin berkualitas dan bisa berperan dalam membangun masyarakat dan bangsa,” kata dia.

Sementara itu, sarasehan itu juga menghadirkan pembicara Guru Besar Unpad Prof Dr Wardiman Djojonegoro, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof Dr Komaruddin Hidayat, dan Dekan FKIP UNS Prof Dr Furqon Hidayatullah.

alo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi