SOLOPOS.COM - bangjopos.com


Karanganyar (Espos)–
Jumlah pasangan calon suami istri yang sudah dalam kondisi hamil sebelum menikah di Kabupaten Karanganyar diperkirakan meningkat. Peningkatan itu mencapai sekitar 20-30 persen. Selain itu, angka perceraian juga mengalami kecenderungan meningkat.

“Ini baru data kasar. Kami baru melakukan pendataan di seluruh kecamatan di Karanganyar. Kemudian dari pendataan itu baru kami dapatkan data yang valid. Namun hal itu sangat memprihatinkan,” ujar Kepala Kantor Departemen Agama (Depag) Karanganyar Drs Juhdi Amin MAg, kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (31/12).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Juhdi menambahkan pihaknya tidak berani mengaitkan adanya korelasi antara hamil sebelum nikah dengan meningkatnya perceraian di Bumi Intanpari ini. Tetapi, jelas Juhdi, butuh penelitian yang cermat dengan metode yang tepat.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Juhdi, dari data yang ada, jumlah pasangan yang menikah di Karanganyar mencapai sekitar 8.000 pasangan. Dengan jumlah tersebut, jelas Juhdi, pihak Depag telah menyikapinya dengan berbagai upaya. Antara lain dalam tahun 2009 telah dilakukan kursus calon penganten (Suscaten) yang digelar KUA di daerah. Di samping itu, juga melalui berbagai media dakwah.

“Kami juga membuat simulasi pernikahan dengan menggunakan empat bahasa yakni bahasa Indonesia, Jawa, Inggris dan Arab, sebagai bentuk untuk menanamkan sakralnya nilai pernikahan kepada masyarakat,” papar dia.

Sementara, berkaitan dengan kegiatan Hari Amal Bakti Depag ke-64, Depag akan menggelar seminar tentang UU No 1/1974 tentang Perkawinan. Dalam seminar itu akan dibeberkan dengan data angka perkawinan yang dikumpulkan dari berbagai KUA di Karanganyar.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya