SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA: Pengamat terorisme dari Internasional Crisis Group (ICG) Sidney Jones menilai banyak tindakan Densus 88 Antiteror yang di luar batas kemanusiaan. Untuk itu dia mengusulkan agar ada badan khusus yang mengawasi pergerakan Densus 88 tersebut.

“Harusnya ada dewan pengawasan dalam setiap peristiwa di mana ada orang meninggal dalam operasi Densus 88. Ada investigasi yang imparsial, untuk melihat apakah aksi (tembak di tempat) itu betul-betul perlu,” kata Sidney.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu dia katakan usai acara Lecture Series on Democracy: Radikalisme Agama dan Demokrasi, di FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Senin (23/5).

Menurut Sidney, dalam beberapa operasi Densus 88 dalam menggerebek jaringan teroris melakukan tindakan preventif karena para teroris tersebut membawa bahan peledak dan senjata api untuk melawan.

“Namun apakah ada cara untuk menangkap teroris hidup-hidup atau apa latihan Densus sudah cukup,” ungkapnya.

Sidney mengatakan, menurut data yang dimilikinya, para tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan sebanyak 28 orang sejak Februari 2010. Dan angka teroris tewas itu menurutnya terlalu tinggi.

“Dengan ditangkap hidup, kita bisa tahu jaringannya lebih banyak. Kasus Dulmatin tewas ditembak, semua info kelompoknya di Mindanau hilang,” paparnya.(dtc)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya