SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang warga Cirebon, Jaim yang berdomisili di Serangan RT 1/RW II, Blulukan, Colomadu, Karanganyar, Selasa (17/5) pagi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, Densus 88 Anti Teror terus memburu sejumlah orang yang memiliki hubungan dengan jaringan Sigit Qurdowi ataupun Hendro Yunianto. “Memang, beberapa hari terakhir ini saya sering melihat anggota Densus 88 Anti Teror di Blulukan sini. Hanya, saya tidak tahu target utamanya,” kata seorang angota kepolisian yang ditemui di Blulukan.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Sementara Rohmadi, 57, mertua Jaim, mengaku sama sekali tidak mengetahui kalau menantunya telah diciduk Densus 88. Pasalnya, Jaim beserta isteri dan anaknya baru saja meninggalkan rumah saat pagi hari. “Sekarang saya tidak tahu dia di mana. Yang jelas tadi dia keluar rumah,” kata Rohmadi.

Kesehariannya, lanjutnya, Jaim bekerja sebagai seorang Satpam perusahaan pembuatan jas hujan di kawasan Banyuanyar, Banjarsari, Solo. April 2010, Jaim menikah dengan Selvia Agus Tri Murni, 24, anak ketiga Rohmadi. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai seorang anak.

“Saya tidak tahu persis Cirebonnya di daerah mana. Yang jelas, mereka menikah setelah bertemu di acara pengajian di Colomadu,” kata Rohmadi. Menurutnya, keluarga anaknya itu pernah berkata berniat mengontrak sebuah rumah di kawasan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo. Hal itu disebabkan, salah satu puteri kesayangannya bekerja sebagai seorang guru TK di kawasan Semanggi. “Terakhir kali ketemu dengan anak saya ya tadi pagi. Saya yakin, kalau anak saya tidak salah. Sebenarnya ini ada apa?” katanya.

Sepeda
Kapolresta Solo, AKBP Listyo Sigit Prabowo membenarkan kalau Densus 88 masih melakukan penyisiran. Bahkan mereka menitipkan sebuah sepeda angin di Mapolresta Solo sekitar pukul 09.30 WIB. Diduga, sepeda angin itu milik seseorang yang telah ditangkap Densus 88. “Ya, tadi pagi kami dititipi sepeda angin. Hanya, sepeda itu miliki siapa, kami kurang tahu. Yang penting, karena ada titipan, otomatis kami akan menjaganya,” tegasnya.

Saat disinggung tentang penitipan sepeda angin tersebut masih terdapat kaitan dengan dugaan penangkapan Jaim di Colomadu, AKBP Listyo Sigit Prabowo mengaku tidak tahu-menahu. Pasalnya, hal itu sudah menjadi kewenangan Densus 88 Anti Teror. “Kalau ada apa-apa, kami sifatnya back up saja. Kami hanya menunggu perintah,” katanya.

Terpisah, Ketua Tim Pengacara Muslim (TPM), Anis Prijo Ansharie yang menjadi kuasa hukum keluarga Sigit Qurdhowi mengaku masih menunggu informasi pengiriman jenazah dari Jakarta. Di samping itu, dirinya ingin mengklarifikasi sejumlah keterangan yang disampaikan aparat kepolisian, utamanya terkait dengan barang bukti (BB) yang disita dari rumah keluarga Sigit Qurdhowi di Serengan. Hal itu seperti uang senilai Rp 53,2 juta yang sebenarnya hasil penjualan tanah di Mojosongo, senjata laras panjang yang sebenarnya senapan angin, rompi yang diambil miliki orangtua, samurai milik kakek dari Sigit, VCD porno milik adik Sigit, dan beberapa BB lainnya.

“Saat ini kedua orangtua Sigit sudah dites DNA. Mungkin dalam 2-3 hari, jenazah akan dikirim ke Solo, tinggal menunggu administrasi saja. Rencananya, jenazah Sigit akan disemayamkan di permakaman keluarga,” katanya.

pso

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya