SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Pemkot Denpasar sedang fokus mengendalikan populasi anjing liar yang mencapai puluhan ribu ekor.

Solopos.com, DENPASAR — Dinas Pertanian Kota Denpasar bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Yayasan Seva Bhuana, dan Yayasan Bali Animal Welfare Association (BAWA) melakukan vaksinasi antirabies gratis bagi hewan peliharaan anjing dan kucing.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kegiatan yang digelar 22-25 Februari 2018 ini juga melayani sterilisasi dan kastrasi hewan lokal peliharaan warga Kota Denpasar. Pada hari pertama pelaksanaan di Kantor Dinas Pertanian Kota Denpasar tampak ratusan warga antusias membawa anjing dan kucing untuk divaksinasi, kastrasi, atau sterilisasi.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar I Gede Ambara Putra mengatakan vaksinasi rabies gratis ini sebenarnya kegiatan rutin yang diadakan oleh Pemkot Denpasar. Tapi kali ini, diiringi dengan sterilisasi dan kastrasi yang dikhususkan pada hewan penular rabies lokal yakni anjing dan kucing. Baca juga: Dipanggang Hidup-Hidup, Perjalanan Seekor Anjing Menjadi Seporsi Rica di Kota Solo.

“Sepanjang tahun 2017 Kota Denpasar terbebas dari kasus positif rabies,” kata Ambara, Kamis (22/2/2018). Baca juga: 7 Lokasi Jagal Anjing Dipasok dari Luar Solo.

Menurut Ambara hal tersebut dikarenakan program vaksinasi yang dilaksanakan secara intens menunjukkan capaian cakupan vaksinasi rabies sebesar 87,56% dari 87.992 ekor populasi hewan penular rabies.

Di Denpasar populasi anjing lokal lebih banyak dibandingkan anjing ras. Pada 2017 populasi anjing lokal mencapai 96.000 ekor. Untuk itu Dinas Pertanian Kota Denpasar mengkhususkan sterilisasi dan kastrasi pada anjing lokal untuk pengendalian populasi, sebab dari angka tersebut banyak yang merupakan anjing liar.

“Dengan banyaknya populasi tersebut kami mengadakan sterilisasi dan kastrasi gratis untuk mengendalikan populasi hewan lokal tersebut, karena banyak masyarakat yang masih membuang anjing maupun kucing di jalanan,” ujarnya. Baca juga: Solo Surga Kuliner Gukguk, 1.200 Anjing Dibantai Setiap Hari.

Dia berharap masyarakat sadar diri dan tidak lagi membuang anjing maupun kucing lokal ke jalan. Jika warga mengetahui ada yang membuang maupun menemukan anak anjing dan kucing liar, ia minta melaporkan ke Dinas Pertanian Kota Denpasar untuk ditindaklanjuti penanganannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya