SOLOPOS.COM - Petugas Satpol PP Kota Solo mengecek gerobak pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jl Veteran, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (11/10/2012). (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

Petugas Satpol PP Kota Solo mengecek gerobak pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jl Veteran, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (11/10/2012). (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

SOLO – Razia rutin dari tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bekerjasama dengan Dinas Pengelola Pasar (DPP) Kota Solo tak membuat pedagang kaki lima (PKL) kapok. Para PKL yang berjualan tetap nekat menjajakan barang dagangan di sejumlah lokasi larangan dan fasilitas umum.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tim gabungan mulanya menyisir area Alun-alun Utara, Pasar Kliwon. Dari lokasi tersebut, tim memergoki pedagang yang menjajakan barang dagangan di mobil. Dari temuan pelanggaran tersebut, tim memberikan arahan kepada pedagang agar tidak menjajakan di area Alun-alun. Setelah itu, tim beranjak menyisir pedagang yang berjualan di area citiwalk Jl Kapten Mulyadi, Pasar Kliwon. Di lokasi itu, beberapa PKL masih nekat berjualan.

Selanjutnya, tim bergerak menuju sepanjang Jl Veteran. Beberapa PKL yang berjualan tak berdaya saat petugas mendekat lokasi. “Razia ini memang agenda rutin. Tapi masih saja pedagang nekat berjualan,” jelas Kepala Seksi Penataan dan Pembinaan PKL DPP Kota Solo, Didik Anggono, saat ditemui wartawan, disela-sela razia di Jl Veteran, Kamis (11/10) siang.

Menurut Didik, razia yang dilakukan oleh tim gabungan sebatas memberikan peringatan dan menegur kepada PKL yang bandel berjualan di pinggir jalan. Peringatan keras, kata Didik, dilakukan bagi pedagang yang meninggalkan gerobak di lokasi berjualan. “Dari Pemkot Solo sebenarnya memerbolehkan berdagang makanan di pinggir jalan. Namun jangan sampai meninggalkan gerobak atau mengotori fasilitas umum. Saat ini, kita beri arahan mana lokasi yang boleh berjualan dan mana yang tidak,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Komandan Pleton Satpol PP, Aris Suharto, mengakui kesulitan untuk menertibkan pedagang. Sebab, pedagang yang berjualan kerap kucing-kucingan dengan petugas. “Namun operasi tetap jalan terus. Untuk sanksi tegasnya kita bisa angkut gerobak pedagang, tapi kita mengedepankan komunikasi dulu, calling down dulu. Yang penting petugas tetap eksis menertibkan PKL yang berjualan di lokasi terlarang,” tegasnya.

Sementara itu, seorang pedagang, Tatang, 28, mengaku kecewa dengan sikap petugas yang merazia. “Saya berjualan untuk mencari uang. Hla mereka enak saja merazia karena digaji. Kalau kami enggak berjualan seperti ini, terus dapat penghasilan uang dari mana,” keluh Tatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya