SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Ucapan Prabowo Subianto dalam debat terakhir Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019) malam, bahwa kekayaan nasional mengalir ke luar negeri dan ketimpangan adalah masalah yang terjadi sejak pemerintahan presiden sebelumnya, tak bisa diterima Partai Demokrat. Seperti diketahui, pemerintahan sebelum Jokowi dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kritik atas ucapan Prabowo itu dilontarkan oleh Wakil Sekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik, melalui kicauannya di akun Twitter @RachlanNashidik. Dia mempertanyakan melawan siapa Prabowo berdebat malam ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

‏”Pak Prabowo sebenarnya sedang berdebat dengan siapa? Kenapa justru Pak SBY yang diserang?” kicau Rachland Nashidik.

Kritik serupa juga dilontarkan politikus Demokrat lainnya, Andi Arief. Saat itu dia menilai tidak ada serangan Prabowo yang signifikan terhadap Jokowi, namun malah menyerang presiden sebelumnya.

Belum ada sersngan Pak Prabowo yang mantul ke Pak Jokowi. Malah nyerangnya ke Presiden sebelumnya yang gak hadir. Persis gebrak meja di saat Pak Jokowi gak ada. Ini diplomasi panggung,” kicaunya di akun @AndiArief__.

Sementara itu, Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mendadak meninggalkan lokasi debat kelima. Padahal, debat antar Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Caloj Wakil Presiden (Cawapres) ini masih berlangsung saat Ferdinand Hutahaean keluar.

Saat berjalan keluar lokasi golden ballroom Hotel Sultan tempat lokasi debat, Ferdinand Hutahaean didatangi wartawan untuk diminta konfirmasinya karena meninggalkan arena debat. Ferdinand Hutahaean mengaku sakit perut dan memilih untuk pulang.

“Saya sakit perut mau pulang dulu,” ujar Ferdinand di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019), dilansir Suara.com.

Sebelum meninggalkan lokasi debat, Capres yang ia usung, Prabowo Subianto dalam debatnya mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak salah mengenai kebijakan impor. Namun yang salah justru Presiden sebelum Jokowi. Saat ditanya, Ferdinand justru menanggapi nyeleneh pernyataan Prabowo itu.

“Yang dimaksud mungkin presiden California kali,” kata Ferdinand ketus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya