Solopos.com, MADURA — Demo menuntut pemotongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang digelar mahasiswa IAIN Pamekasan Madura berujung rusuh. Para mahasiswa ini malah merusak aula gedung rektorat dan membakar pos satpam, Jumat (30/07/2021).
Demonstrasi ini kali ketiga di gedung rektorat dengan tuntutan sama, pemotongan UKT di masa Pandemi Covid-19 dan PPKM Darurat.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Mahasiswa dalam demo tersebut melakukan perusakan terhadap berbagai fasilitas kampus IAIN Madura. Mereka mengawali aksi dengan membakar ban di pintu masuk, dilanjutkan membakar pos satpam kampus.
Baca juga: Adu Banteng Truk vs Truk di Madiun, Satu Orang Luka Parah
Pos satpam IAIN Madura yang berisi komputer dan alat-alat CCTV kampus tersebut juga ludes terbakar. Selain itu, mahasiswa juga merusak Auditorium atau aula utama dengan merusak kaca dinding dan melempar kursi sehingga berserakan.
Dikutip dari Suarajatimpost.com, jejaring media suara.com, dalam video yang terekam, Mahasiswa dengan keras melempar kaca aula dengan alat hingga kaca pecah.
“Mahasiswa menuntut agar pihak kampus memberikan relaksasi UKT sebesar 30-50 persen dan memberikan kouta sebesar 150 GB,” ujar Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (Dema) IAIN Madura, Syaiful Bahri.
Baca juga: Dada Dipukul Berulang Kali, Pesilat di Tulungagung Meninggal
Pada Kamis 18 Juni 2020, Rektor mengeluarkan surat keputusan Nomor: B-815/In.38/R/PP.00.9/06/2020. Isinya tentang pengurangan UKT sebesar 15 persen, dengan syarat mengacu pada Keputusan Mentri Agama (KMA).
“Pemotongan tersebut diberikan untuk mahasiswa karena ditengah Pandemi Covid-19. Bahkan relaksasi UKT diberikan besar untuk mahasiswa yang keluarganya sedang dirawat karena positif Covid-19,” kata Muhammad Kosim, Rektor IAIN Madura.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
